Rabu, 26 September 2012

Main Diluar Yuk!

"Let's the children play, because it is their world"

Yess. Saya setuju banget dengan kata-kata di atas. Rasa-rasanya ingin balik ke masa kecil yang kerjaan maiiin mulu tanpa perlu memikirkan beratnya hidup di ibu kota. *eaaa curhat*. Eh tapi tahu nggak, anak-anak belajar melalui bermain loh. Ketika bermain anak merasa bahagia, bisa mengekspresikan semua perasaannya, akhirnya merangsang saraf-saraf otaknya cepat bersambungan. Dengan hal-hal yang kita anggap sepele dalam bermain ternyata menjadi cara menyenangkan anak untuk belajar. Contohnya permainan peran seperti ibu-ibuan,dokter-dokteran,sekolah-sekolahan ternyata manfaatnya membuat anak percaya diri bahwa ia juga bisa melakukan hal-hal yang dilakukan orang dewasa dan mengasah anak berimajinasi.



Lebih seneng main di dalam ruangan atau di luar?pasti di luar ya. Nah anak-anak apalagj, pasti nggak bisa lihat pintu kebuka dikit,langsung weerrrrrr udah nggak kelihatan batang hidungnya. Memang menyenangkan main di luar bisa bebas kesana kemari, kena matahari,keringetan. Main di luar termasuk permainan aktif kali ya. Semua anggota badan anak ikut bergerak sehingga merangsang kemampuan kinestetiknya ikut berkembang menyeimbangakn motorik halus dengan kasarnya. Biasanya dirumah motorik halusnya terasah dengan menyusun balok,memegang crayon,menggambar dan menulis, ketika diluar anak berlari, duduk, jongkok, jalan, lompat. Keseimbangan motorik halus dan kasar ini menurut yang saya tahu dan saya baca nantinya mempengaruhi perkembangan psikologis mereka.



Ketika Kay main di luar, saya melihat Kay mengembangkan kemampuan sosialisasinya dan emosionalnya. Apa itu berteman, kosakatanya juga bertambah, menghadapi anak lain yang punya karakter berbeda dengannya. Kay juga belajar berbagi mainan, merasakan sedih, marah dan kesal ketika mainannya direbut, tertawa senang bahagia ketika permainannya seru. Wow ternyata banyak ya manfaatnya. 
Kay ngambek bola direbut

Kay pinjam mainan Mas Reyhan


main sm Didi



Gombalan Suami

suatu hari sepulang kerja
Didi : Bun..
Me : Iya..apa?
Didi: Didi ini kerja seharian, meeting, ngliat angka-angka capeeeek banget rasanya...tapi Didi nggak pernah capek mencintai Bubun
Me: *speechless, antar ge er sm mau ketawa*

Ketika sedang nonton tivi
Didi : Bun cantik banget sih..
Me: gombal
Didi : kok gombal..mana pernah Didi nggombalin Bun?
Me: barusan
Didi: Kan emang Bun cantik.....
Me: masak siiiiiihhh *mulai kepancing*
Didi: Coba kalo bun jejeran sama Bu Endang.. tuh Bun pasti paling cantik *dengan pandangan mengagumi*
Me:  -.-"
*Bu Endang adalah tetangga sebealah rumah kami yang usianya sudah 60an*

Saya sedang di dapur
Didi: Bun jangan lama-lama yah di dapurnya nanti didi kangen
Me: *cuci piring sambil senyum-senyum*

Di telepon
Didi : Bun sebentar lagi Didi pulang, ada titipan nggak?
Me: iya sayang, nggak Bun lagi ngga pingin apa-apa
Didi: ya wes, udah ya... assalamualaikum
Me: walaikumsalam
tut..tut..tuuutt
*new SMS
"Bun kok ditutup si telponnya...kan Didi belum bilang I love you" 

Hiyahahaha...itulah suami saya, nggak pernah berenti bikin ketawa. Kalau perempuan-perempuan lain sering digombalin ketika pacaran, saya malah ngga pernah. Boro-boro digombalin dikasih bunga aja nggak pernah wehehehe. Setelah menikah pernah sekali dikasih bunga pas Hari Ibu. Seneng banget walaupun dapetnya dari orang bagi-bagi bunga dikantornya "Bagi satu dong buat istriku" begitu ceritanya setiba dirumah..wahahaha. 
Justru setelah kami menikah pujian-rayuan selalu ada,lucunya lagi kalau sudah begini,
me: ih Didi gombal
Didi: kenapa bun nggak suka, ya udah besok-besok nggak lagi 
me: emmmm....jangaaann *ngalem*
Dasar perempuan antara mau-sama ngga beda-beda tipis hahaha. Tapi perempuan mana yang nggak suka dirayu, disanjung apalagi dari suami sendiri, tiap hari bisa berbunga-bunga,tiap hari bisa senyum, suami pasti juga senang ya. Ahhhhh aaaaiiiii lappp yuuuu Didiiii....







Kamis, 20 September 2012

Go Green with My Family

Dengung Go Green sudah sampai ke telinga saya, sejak dulu. Tapi aksi Go Greennya belum sepenuhnya dilakukan nih kayaknya. Melihat berita tentang cuaca yang makin ekstrim, kekeringan, polusi yang meningkat, banjir...dan lain-lain sambil membayangkan anak-anakku nanti akan hidup seperti apa kalau kondisi seperti itu terus berlanjut dan memburuk. 
Saya sampaikan kegelisahan ini ke Didi, yuk kita mulai dari keluarga kita sendiri dengan hal-hal sederhana dan hal-hal kecil. Eh suami saya ternyata mendukung banget...ihh bikin tambah cinta deh.



Belum banyak sih yang kami lakukan. 
  1. Belanja tanpa plastik.Kayaknya ga mungkin, eh ternyata bisa loh. Kami punya tas khusus untuk belanja bahannya dari kain. Kami pun mempunyai tempat khusus untuk daging-dagingan. Ketika membeli makanan diluarpun kami membawa tempat sendiri.
  2. Mengurangi penggunaan tissue. Kemana-mana bawa sapu tangan aja sebagai pengganti tissue. Mencoret tissue dalam daftar belanjaan (nah ini masih berat banget :D).
  3. Hemat air. Bukan berarti ga mandi lah yaaaah. Penggunaan air sesuai kebutuhan dan ga buang-buang air.
  4. Mengurangi Pospak, dan menggantinya  dengan clodi. Nah kami memang jarang memakaikan Kay pospak karena ia alergi. Jadi tidak masuk 10 besar dalam daftar belanja bulanan.
  5. Membagi sampah. Nah ini bingung juga kalau dari rumah sudah dipisah tapi di TPA dicampur juga sia-sia dong. 
Hmmmm apalagi yaaa...Buat yang sudah action sejak lama kasih masukan yaaa. 

Curhat: Kebersamaan itu Mahal yaaa Ceu??

Nyesss banget denger cerita dari orang tua temannya Kay. Waktu itu kami nemenin anak-anak berenang, sambil nyuapin mereka yang sudah selesai main, tiba-tiba teman saya bercerita:
"Kangen deh suasana kayak gini. Udah lama rasanya ga pergi-pergi kayak gini. Dulu waktu masih di rumah berdua Adzra bingung mau ngapain. Sekarang pulang malem Adzra uda tidur, mau berangkat dia belum bangun. Sama suami juga udah jarang ngobrol. Laaaah sampai rumah udah sama-sama capek"
Kebersamaan mahal ya harganya. Orang tua yang dirumah selalu disamping anak-anaknya belum tentu juga bisa menciptakan kebersamaan. Bisa jadi mereka asik dengan kegiatannya sendiri. Tapi itu menurut saya saja.Semoga saya, yang juga ibu rumah tangga, dan teman-teman yang membaca blog ini bukan salah satunya.
Saya kaguuuuum banget untuk orang tua yang bekerja yang berusaha banget membagi waktu dengan anak-anak mereka. Bisa menjaga kualitas hubungan dan kebersamaan dengan anak dan pasangan. Ga usah jauh-jauh, saya melihat Didi berusaha untuk tetap bisa bermain, ngobrol,becanda-becanda dengan Kay disela-sela waktu bekerjanya. Kadang kalau sudah sibuk bisa seminggu ga ketemu padahal masih satu rumah. Pergi ke kantor pagi, Kay masih tidur dan pulang malam Kay sudah tidur. Waktu itu tiap pulang kerja pertanyaan yang Didi ucapkan ke saya "Kay ngapain hari ini Bun, uda bisa apa". Kalau saya sudah cerita banyak komentarnya "cepet banget ya kemaren bisa ini sekarang uda bisa itu..yah Didi ga bisa liat". Saat itu Kay usia 1 tahun yang lagi lucu-lucunya. Nyeeessssss banget dengernya.
Ituuu anak belum gede ya. Nanti saat dimana teman jadi nomer satu bisa-bisa "Nanti ya bun, aku mau ketemu temen-temenku dulu, besokkan aku uda kuliah ke Surabaya ga bisa ketemu mereka" padahal kita udah masak buat makan sama-sama. Ohhhh tidaaaaak T_T
Hiks mencoba menikmati masa-masa sekarang saat Kay masih nempel, masih menjadi "buntut" yang kemana-mana ngikut, masih apa-apa Sayaa, ga punya me time juga gapapah hehehe..masa ini akan cepat terlewat. Makanya saya senang menulis kembali cerita-cerita keluarga kami melalui blog ini dan itu untuk mengingat indah bersama keluarga kecil saya dan membacanya bikin nyesssss dihati.




Rabu, 12 September 2012

Curhat : Hati-hati dengan Pelabelan Anak (orang) ya

"Kay Pemalu ya" begitu kebanyakan komentar orang baru yang bertemu dengannya.
"Dia agak lama 'panasnya'" beitu jawab kami.

Ya memang Kay bukan anak yang gampang dekat dengan orang lain apalagi orang baru. Dan saya sebal dengan orang yang melabelinya "Pemalu". Bukankah tidak boleh melabeli anak. Kecewanya terlontar dari teman yang setidaknya tahu tentang ilmu parenting. Tapi ya sudahlah ya, saya tidak memaksa orang lain mengerti Kay. Cukuplah kami yang tahu dan mengerti Kay.

Karena saya tahu rasanya anak dilabeli orang lain. Setiap bertemu anak yang merasa risih dengan orang baru, saya berusaha tidak terlontar kata"Pemalu". Mendekatinya perlahan tidak bisa agresif.
Orang dewasa pun jika bertemu dengan orang baru tidak serta merta langsung akrab kan. Jadi hati-hatilah dengan pelabelan anak (orang) yaaaaa. hihihi


Jumat, 07 September 2012

Sudahkan menjadi Contoh yang Baik?

Semua orang tua pasti mengajarkan hal hal yang baik pada anaknya. Saya pun mencobanya dalam mengajarkan hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari. Seperti mengucapkan terima kasih, maaf, berdoa, mengucapkan salam ketika masuk rumah, melepas sepatu dan taruh ditempatnya.
Taukah kita (orang tua) bahwa didikan yang baik bukan sekedar kata-kata terucap tetapi juga perilaku yg teladani anak. Yah karena kita adalah role model baginya. Apa yang kita tanam itulah yang kita tuai, begitu kata bu Elly.

Pertanyaannya sudahkah kita menjadi teladan yang baik?sudahkan kita berperilaku sesuai perkataan kita pada anak?

Suatu hari, saya dan Kay seperti biasa asik di dapur. Dapur memang taman bermain kami. Kay sibuk pura-pura memasak atau memotong-motong dengan sendok dan garpu. Dan saya menyiapkan makan siang. Sippp Mi godog Jawa buatan saya pun jadi. Rasa lapar yang tidak tertahan membuat saya langsung saya menyantapnya. Di tengah "sluuurp" saya kaget karena tangan mungil kay diangkatnya dan mulut kecilnya berucap "Allahumma ahya amut". Terkejut hati ini karena malu. Yah malu, saya tidak berperilaku seperti ucapan saya pada Kay "Sebelum makan harus berdoa dulu ya nak". Rasa lapar yang terlalu bukan menjadi alasan untuk tidak melakukannya bukan. Astagfirullah. Meskipun Kay membaca doa tidur (ia sering tertukar antara doa makan dan tidur), tapi ia telah menjadi pengingatku disaat lupa.

Sekali lagi? Sudahkah kita menjadi contoh yang baik? :)

Senin, 03 September 2012

Today's Outfit : Simple and Cute

Traktiran Ultah Tante Vonny

Abis mandi, gaya dulu ah


Pernikahannya Om Igo dan Tante Cindy

Jalan sama Bun

Nemenin Bun Belanja Bahan

Abis mandi Pagi, gaya duluuu

Kring...kring...kring...sepedaan sore

Abis mandi sore, gaya dulu

Nemenin Bun nonton, Kay dan Didi keliling mall
refashion t-shirt

Family Day Castrol

Play Date dengan Kak Bian dan Jeje
Tshirt : @thedotskids



Today's Outfit : Mudik Lebaran 2012


h-1 sebelum mudik udah pengen nyobain trunkinya terus
di bandara Soeta, irang lihat pesawat dari dekat

Mau makan malam dengan Biyung dan Pakpung

Buka bersama om tante Kom UA

Sholat Ied di Masjid Agung Sby
Halal Bihalal Kel. besar

ngemool




di Bandara Juanda, Pulang kembali ke Depok