Selasa, 18 Februari 2014

Kegiatan Satu Hari

Sepertinya mendekati musim panas. Pagi-pagi sudah jarang hujan lagi. Jadi aku dan Kay main sepeda keliling-keliling. Kay mau main ayunan dan jungkat jungkit karena sepi jadi nggak perlu antri untuk gantian. Setelah bosan, kami pulang dan melihat kucing lagi tidur2an sambil menjilat2 kakinya. Aku diam saja dan seperti biasanya Kay langsung menyambar pertanyaan "lagi ngapain itu kucingnya", "lagi istirahat" kujawab singkat saja.
Siangnya ketika Ale tidur, aku dan Kay duduk di teras memperhatikan semut.
"Semut itu small"
"Semut ada adek bayinya di perut" dan aku pun menjelaskan  perihal semut tidak hamil seperti aku hihihi.
"Semut kakinya banyak kayak spider".
Kami melihat banyak sarang laba-laba dan aku bilang kalau itu adalah rumah laba-laba. "Waaa ternyata di rumah bu RT (tetangga sebelah) banyak sarang laba-labanya Kak..kenapa yaa?" Kataku
"Iya supaya spidernya bisa pindah-pindah bun"
Sorenya, kami main ke rumah Kak Dinda yang punya kolam ikan. Numpang lihat dan kasih makan ikan. Ale pun ikutan main air.
Malamnya..sehabis magrib kami ikut pengajian di masjid.

Itu kegiatan kami hari ini.. :D

Cita-citaku

Me: Kak cita-citanya apa kalau sudah besar?
K : mau jadi dokter sama polisi
Me: waaah...kenapa kok jadi dokter sm polisi?
K: biar bisa  naik ambulance sama police car
Me: >.<

Rabu, 12 Februari 2014

Children See, Children Do

Sore tadi, Kay bangun dari tidur siang. Main sebentar dengan Ale, lalu ia masuk kamar. Tau ga ngapain? Bersihin tempat tiduuurr. Ia ambil penebah, ditepuk-tepuk tempat tidur, terus ia susun bantal dan guling. Persis seperti yang aku lakukan kalau sedang beberes.
Bener yah anak memang imitator ulung. Apa yang dilihat itulah yang akan dilakukannya. Jadi secara teorinya niiiih kalau ingin mempunyai anak yang baik dalam segala hal otomatis orang tuanya harus memberikan contoh yang baik juga. Ternyata memberikan contoh lebih mudah ditiru oleh anak daripada memberi tahu sampai berulang-ulang kali. Aku sudah coba terapkan dalam beberes mainan. Awalnya aku selalu membereskan mainannya setelah Kay main. Setelah itu melibatkan Kay untuk bantuin beberes. Nah sekarang kadang-kadang ( ga selaluuuu soalnya hihi) sehabis main Kay bisa membereskan mainannya tanpa aba-aba. Mainan adeknya yang berserakan pun ia bereskan. Waaaaa senyum senyum sendiri liatnya.
Tapi masih banyak yang harus diberikan contoh baik pada anak-anak. PR banget iniiiih..tapi bun selalu antusias nak memperbaiki diri dan upgrade ilmu demi menjadi Ibu yang baik untuk kalian.

Cerita Memilih Sekolah

Sebentar lagi tahun ajaran baru, sepertinya keputusan kami untuk nggak melanjutkan ke TK di sekolah yang sama. Sudah ga sejalan visi misinya. Jadi mencari sekolah baru dengan beberapa kriteria
1. Jarak. Mencari yang lebih dekat supaya Didi bisa antar jemput Kay.
2. Sistem sekolah mencakup metode, kurikulum, cara guru mengajar
3. Punya halaman luas
4. Menghargai keunikan anak
5. Anak tidak dibebani PR
6. Anak tidak dituntut harus bisa baca tulis hitung
7. Ruangan tidak ber AC
8. Islami
9.Harga pas dikantong

Hayolooo mau cari dimanaaa...

Akhirnyaaa..ternyata ada juga yang memenuhi kriteria..kalo ga ada sempet terpikir apa home schooling aja ya .. hehehe di pikirannya Didi, home birth, water birth, lotus birth....sekarang home schooling..???
Tapi Kay mau sekolah di sana dan semoga bisa jadi tempat yang menyenangkan buatmu ya nak....