Jumat, 19 Oktober 2012

Lagu Anak ya Pasnya Untuk Telinga Anak-Anak

Fenomena sekarang kalau anak-anak hapal dan suka lagu-lagu dewasa sepertinya sudah wajar. Orang tua banyak yang tidak masalah. Kan mereka yang memperdengarkan pada anak-anaknya. Memang seru ya kalau anak menyukai jenis musik,band favorit, atau lagu kesukaan kita. Tapi apa iya sesuai umurnya?eh tapi balik lagi ya pola pengasuhan dan pendidikan terletak di masing-masing orang tua. Saya hanya mengungkapkan kesedihan tak ada acara,lagu, dan idola-anak-anak yang sesuai lagi dengan usia mereka. Saya tumbuh dengan lagu-lagu anak, acara-acara anak-anak banyak distasiun tv, idola anak pun banyak. Sekarang idolanya anak-anak kalau tidak Elmo, Barney, atau Dora.

Lagu anak menurut saya mempunyai bahasa yang sederhana dengan kata yang diulang-ulang, hentakan musik yang sederhana, dan irama pelan. Ini yang saya perhatikan pada Kay, ia sudah mendengar satu lagu berulang-ulang kemudian mendengar lagu itu dengan intro yang berbeda, Kay bisa menebak lo itu lagu yang biasa dia dengar. Entah ada hubungannya atau tidak tapi saya rasa kemampuan mendengarnya terhadap lagu itu jadi terasah. Lagu-lagu anak yang riang biasanya membawa mood Kay menjadi lebih ceria. Kalau sudah mendengar lagu Kay akan menari, menyanyi, dan ketawa-ketawa. Dan satu lagi yang membuat saya harus bilang WOW terhadap lagu anak, Kay bisa menghitung satu sampai sepuluh dan one to ten pada umurnya yang belum 2 tahun saat itu karena lagu. Karena sering mendengar dan menyanyikan lagu "Satu dua tiga empat lima enam tujuh delapan, sapa rajin ke sekolah cari ilmu sampai dapat"(lupa apa judulnya) dan lagu Elmo "Counting to four". 

Adalah masanya kami akan menikmati lagu atau musik favorit kami bersama atau malah saling berargumentasi lagu mana yang paling keren. Tapi saya pikir bukan sekarang, biarlah telinganya diperkaya dengan lagu-lagu anak karena itulah yang pas untuknya.


Senin, 15 Oktober 2012

Lulus Toilet Training

Momen tidak mengompol lagi harusnya menjadi yang tidak dilupa
Kok yaa saya nggak inget sejak kapan Kay tidak mengompol lagi
Baik saat malam maupun siang hari bebas bau pesing.
Mungkin sejak dua atau tiga bulan lalu..

Saya memang jarang sekali memakaikan Kay popok sekali pakai (pospak)
Sejak ia bayi, kecuali pergi ke luar rumah, hanya pakai popok kain saja
Hemaaaat itu keuntungan pertama yang saya dapet.
Tau sendirikan pospak bukan barang murah,jadi kayak mendapat harta karun saja kalau ada diskonan
Ketika belanja bulanan, saya melihat satu keluarga bisa satu troli sendiri untu pembelian pospak
Wooww berapa pengeluaran mereka ya untuk itu,saya sering bertanya dalam hati
Saya paling-paling satu bungkus isi 12 buah untuk satu bulan
Capeknya tidak pakai pospak yaaaa cucian banyak, jemuran penuuuh terus, strikaan menggunung, nungguin matahari kalau musin hujan.
Kenapa nggak ke clodi?dulu sempat cari-cari info tentang clodi. Clodi dengan bahan yang berbagai jenis belum tentu kulit anak cocok. Jadi paling aman dicobain satu-satu.Karena pengalaman ruam popok dan Infeksi Saluran Kemih yang dialami Kay jadi saya nggak mau main coba-coba. Hihihi padahal clodi pilihan yang oke juga. Mungkin anak kedua kali yah :p

Entah Kay usia berapa bulan,saya males mengganti popok kain malam-malam
Kay juga mulai sering terganggu dengan alas tidur yang basah
Akhirnya tergoda memakai pospak
Karena kemalasan dan susah bangun tiap 4jam untuk mengganti pospak alhasil Kay muncul ruam-ruam disekitar pangkal paha. cukup lama hilangnya.
Saya pun kembali ke popok kain.

Usia 9 bulan ketika ia sudah tegak duduk dan bisa duduk sendiri, saya mulai membiasakan Kay untuk pipis di toilet.
Setiap dua jam saya antar Kay ke toilet
Sampai akhirnya saya tau sinyal-sinyal Kay ingin pipis atau BAB
Tapi karena belum bisa bilang kalau dia kebelet
yah pasti ada kejadian ngelap pipis dilantai, lari-lari dari dapur pas Kay digendong eh udah pipis duluan
atau baru lepas celana kay tiba-tiba "plup"Kay udah pup duluan di tempat tidur atau lantai hihihi..

Ketika Kay sudah mulai bisa bicara, saya aja ajarkan untuk bilang ke Bubunnya kalau sudah kebelet.
awalnya lancar,nggak ada ngelap-ngelap lantai lagi
Karena asik main Kay sering ngompol dan pup dicelana dan saya sudah terbiasa dengan menunggu Kay kasih info kalau kebelet jadi jarang ngeh dengah sinyal-sinyalnya
Ternyata ga semudah dibanyangkan selanjutnya,kami kembali lagi pada saat harus tiap dua jam sekali antar ke toilet. Tapi itu proses yaaah dinikmati saja namanya juga belajar ya nak


Saya juga membiasakan Kay pipis jongkok, ini memudahkan jika berpergian dan di toilet umum bukan dengan wc duduk.
Kami pernah mengalaminya pas sedang liburan ke Taman Safari, Kay yang sudah ga bisa pipis di pospak lagi dan semua toilet dengan wc jongkok yg ia belum terbiasa, sedih melihatnya menahan pipis. Saya menyuruhnya pipis saja di pospak, Kay nggak mau tapi karena ia sudah tidak biasa.

Akhirnya saya mulai pede pergi kemana-mana tidak dengan pospak. Ini mudah saja karena Kay sudah mantap dengan toilet dan bebas pospak. Cuma Bunnya saja yang kurang pede hihihihi

Tahapan selanjutnya saya mulai ngeh sinyal kalau Kay ingin pipis ketika tidur malam
Yang tadinya nyenyak mulai rewel dan gelisah, buru-buru deh bawa ke toilet
Tapi kalau saya udah ngantuk banget, pagi pagi sudah mandi ompol hahahaha
Jika kasur bersih di pagi hari, Kay bangun pagi langsung saya bawa ke toilet

Semakin ia besar semakin pintar dalam hal ini. Ia mulai bisa membangunkan Bunnya ditengah malam untuk pipis. Sampai akhirnya saya tak menyadari ia tidak pernah mengompol lagi.

Selamat ya nak, Kay sangat hebat melalui tahap ini.





Sabtu, 13 Oktober 2012

Keberanian Besar si Tubuh Mungil

Hari ini, saya mengajak Adik dan Kay makan di luar
Malam minggu, suami jauh,galau rasanya kalau tidak kemana-mana
Akhirnya kami memutuskan makan di luar
Walau sebenarnya ingin duduk santai menikmati suasana selain di rumah

Pesanan sudah datang, percakapan sudah ngalor ngidul
Tiba-tiba "Bun...."kata Kay sambil memasang mata kucing yang memelas
"Oh, Adek mau balon" sepertinya pramusajinya mendengar percakapan kami.
Wuih Kay senengnya seperti Bun ketika dapat arisan hihi

"Bun..." katanya lagi. Tanpa perlu melanjutkan saya sudah menangkap maksudnya
Kay tidak suka dengan bentuk balon pedang.
Ia terus melirik Mbak di meja sebelah yg memakai balon di kepalanya
"Kay mau balon yang kayak gitu" tanya saya
Kay menarik tangan saya supaya berdiri dan meminta lagi pada pramusaji
"Kay kalo mau balon lagi bilang sama Tantenya"
"Kay deketin Tantenya minta baik baik ya"
"Nggak mau" kata Kay
"Kalau Kay nggak bilang apa maunya Kay, Tantenya nggak akan tahu nak. Ayo Kay berani kok"
Kay memang agak lama merasa nyaman berhadapan dengan orang baru. Banyak yang mencapnya sebagai anak pemalu karena ini.


Tanpa saya duga dia turun dari kursi dan berlari mendekati pramusaji
Dari jauh saya melihan si mungil itu
"Tante, aku mau balon yang ada di sini (menunjuk kepalanya)" si pramusaji tertawa.
"Ohhh mau di ganti, yuk kita ganti yah"
Diujung percakapan mereka, Kay mengucapkan "Makasi Tante"
Pingin nangis rasanya karena terharu
Si Mungil ini berani mengutarakan keinginannya kepada orang baru baginya
saya cium pipinya "Bun bangga padamu nak"