Jumat, 27 Desember 2013

MPASI Ale

Masa Mpasi masa horor buat aku. Deg-degan pun meliputi hari-hari menjelang enam bulan. Gimana kalo Ale juga sama GTMnya kayak Kakaknya. Ternyata eh ternyata hari suapan pertama pun tiba juga. Akumajukan satu hari demi Didinya melihat masa-masa emas anaknya mulai makan. Daaaaan apa yg terjadi sodara...sodaraaaa......mulutnya mingkem disuapan pertamanya. Ho oke boy...its ok. Kita coba besok, besok, besok dan besok sampai akhirnya kamu lahap makan seperti singa kelaparan hehehe.
Ini sudah minggu kedua Ale makan. Ketika minggu pertama memang agak kacau karena di rumah mama ga ada high chair, jadi Ale harus digendong2. Menu yang sudah dicoba adalah puree pisang, jeruk, kentang, pir dan pagi ini mencoba brokoli.
Dua minggu mpasi lumayan kena sembur, lepeh-lepeh, betenya, harus jadi badut. So far seru sih harus gesit liat peluang mulut mangap. Stok sabar harrrruuus banyak. Besok makan yang banyak ya boy.

Pantai Mutun dan Pulau Tangkil Bandar Lampung

Selama ini sering pulang ke Lampung tapi ga pernah wisata pantai. Anak-anak, terutama si Kakak, kurang dikenalkan dengan pantai. Pengennya sih mengenalkan segala tentang alam ke anak-anak. Biar balance hidupnya hihihi. Kebetulan pas kami pulang sedang musim hujan. Duh sempat khawatir juga akan gagal rencana wisata pantai. Aku ingin menyenangkan orang tua bisa jalan-jalan dengan cucu. Eh subhanallah Allah meridhoi, langit cerah meski sempat gerimis pas pagi hari.
Sebenarnya Lampung banyak wisata pantai yang bagus dan masih belum banyak di jamah. Tapi pilihan jatuh ke Pantai Mutun karena lokasi ga terlalu jauh dari rumah mama sekitar 1 jam dan kids friendly tempatnya.
Pagi-pagi, Mama uda siap-siap rantangan makan siang untuk bekal ke pantai. Lumayan makan rumah lebih terjamin hehehe. Kami menyewa mobil karena tidak ada kendaraan yang bisa angkut selutuh keluarga.
Berangkat pukul 09.30 ternyata sampai di sana mah agak sepi. Kay langsung main pasir dan mencari kerang-kerang kecil. Aku lebih suka duduk di pinggir pantai dari pada main air. Pemandangannya baguuuus banget. 
Nanti, kalau anak-anak sudah besar masuk daftar yg harus didatangi adalah pantai-pantai indah di Bandar Lampung.

Minggu, 15 Desember 2013

Edisi Mudik

Bersukurlah bila masi berdekatan dengan orang tua. Saya perantauan berbeda pulau dengan orang tua. Hanya sesekali dalam setahun berkunjung. Setiap bertemu mereka tampak lebih menua. Keriput bertambah, rambut putih hampir semua di kepala. Senyum mereka merekah menyambut anak cucu ketika di bandara. Mengecap masakan Mama rasanya seperti surga, beda banget dengan masakan saya sehari-hari. Walaupun resep dan bumbu sebenernya sih hampir sama.

Mama Ayah sehat selalu ya. Doakan rejeki kami berlimpah bisa sering-sering kita berjumpa.

Jawaban Curhat Nih Yeee...

Hei hei ...Aku ingin berbagi sesuatu, kali ini tentang hubungan dengan pasangan (suami). Akhir-akhir ini Aku merasakan sekali penting waktu berdua dengan pasangan, tanpa anak-anak. Sejak anak pertama waktu berdua terasa berharga. Waktu yang nggak selalu ada, kalau pun sempat energi kami tidak fokus satu sama lain. Aku sih butuh ruang dimana  menjadi seorang istri yang bisa menumpahkan segala penat ke suami dengan legowo tanpa embel-embel Aku seorang Ibu. Suami menjadi rekreasi hati paling ampuh. Mungkin itu cara penyaluran emosi yang sangat mujarab Aku rasakan.
Sejak anak kedua lahir, usianya 5 bulan, saya tawarkan kepada anak sulungku untuk tidur terpisah dengan kami. Ia setuju, tapiiii dengan syarat adek menemaninya. Hmm Oke. Beberapa hari pun berlalu tidak terlalu berat dan nggak dramatik. Yihaaaa. Seneng!!Kenapa coba?Kasur awalnya diisi berempat dan tiap pagi selalu sakit pinggan karena posisi tidur yang nggak berubah dari semalam, sekarang hanya diisi berdua. Aku sekarang tahu merdeka itu rasanya seperti apa hihihi.
Otomatis waktu berdua suami lebih banyak Setiap malam sebelum tidur, topik-topik yang ringan bahkan bahasan yang berat terasa seru. Suami berbagi cerita tentang pekerjaan, macet, teman-teman kantor atau hanya sekedar banyolan-banyolan tidak penting. Aku bisa bercerita tentang anak-anak, keseharian kami, usaha kecilku atau sekedar gosip tetangga (wehehehe). Hal ini dulu terasa berharga banget. Ternyata sekarang Aku tahu kenapa dulu suami jarang berbagi tentang kerjaan karena merasa saya takut ikutan pusing, yang seharian udah pusing sendiri sama urusan rumah dan anak. Padahal sebenernya Aku sendiri suka ketika suami bercerita meskipun nggak bisa kasih solusi. Tak jarang kami hanya main game berdua saling berusaha mengalahkan score satu sama lain. 
Waktu berdua Aku pikir perlu banget. Bukan karena merasa anak-anak menjadi pengganggu tapi bila sedang bersama mereka fokus kami adalah anak-anak. Kedekatan yang terbangun pun terasa beda ketika lebih sering menghabiskan waktu berdua. Perasaan dibutuhkan, didengar, diperhatikan bisa Aku dapatkan dari waktu-waktu yang tersedia dari suami walau hanya sebentar.
 Dipostingan  sebelumnya, sekarang Aku tahu tidak perlu pergi nonton atau dinner berdua, di rumah pun Aku mendapatkannya. Moment paling favorit adalah beberapa hari yang lalu. Suami membuatkan Mie goreng instant (paling enak bikinan dia selama makan mie goreng instan :p). Kami makan di tempat tidur (ini makanya anak-anak gak usah ikut, bapak ibunya memberi contoh tidak baik >.<) dan berdiskusi tentang sekolah anak, visi misi mendidik anak, becanda dan maaaaiiiiinnn game tentunya. POKOPANG wkwkwkwkwk...

Bagaimana dengan kamu dan pasanganmu?


Rabu, 04 Desember 2013

Galau Pagi-Pagi

Pagi itu saya dalam sebuah percakapan sesama ibu-ibu pengantar anak sekolah. Biasanya bahasan kami ya tidak jauh-jauh tentang anak, makanan dan gelar dagangan tentunya. Saat itu topik pembicaraan kami membuat saya merinding, takut dan rasanya ingin memeluk segera anak-anak. Takut membayangkan dunia seperti apa yang akan mereka hadapi kelak. Jadi ceritanya tentanga anak seseorang sebut saja X, yang masih duduk di sekolah dasar. Di sekolahnya ada abang-abang penjual mainan yang ternyata menawarkan pula tontonan-tontonan dewasa pada anak-anak sekolah tersebut seharga Rp 2000 termasuk si X. Harga tersebut adalah yang sangat bisa dijangkau anak-anak. Pada akhirnya X ini kecanduan dan perilakunya bukan lagi seperti "anak-anak".
Itu hanya segelintir cerita "horor" untuk para orang tua. Dari telivisi, koran atau media sosial banyak kejadian serupa yang berbeda setiap hari. Yuk para orang tua dampingi anak-anak kita. Bekali dengan iman dan takwa. Orang tua tak bisa 24 jam dan selamanya mendampingi dan melindungi.Berikan doa yang setiap hari semoga Allah melindungi anak-anak kita. Amin.

Senin, 14 Oktober 2013

Ale: 4 and 5 Months

Yeiii..anak lelakiku sudah 4 bulan. Sekarang sudah seneng ngobrol,suka miring kanan miring kiri, tinggal tengkurepnya yang belum. sehat selalu ya nak. Melihat anak2 tumbuh setiap harinya nggak bisa ditukar dengan apapun. I am a lucky mom.

Sabtu, 21 September 2013

My 3mos Sonshine

Aleeee...kok uda tiga bulan aja kamu nak. Meskipun 24 jam sama-sama terus entah kenapa waktu kayaknya cepeeeet banget ya. Ale mulai seneng diajak komunikasi. Kalo ngelucu uda bisa diketawain Ale dan senyuuuumnya bikin hati rontok. Kepalanya uda mulai tegak, tengkurep sendiri masih belum bisa. Sehat dan bahagia selalu ya nak.



Selasa, 17 September 2013

Taman Kota BSD

Huhuhu sedih kalo kota ga punya taman (kayak depok), paling nggak punya satu area taman, bagus, rapi dan lengkap fasilitasnya >.< .Jadi kangen sama Surabaya yang punya taman kota dimana-mana. Nah di BSD punya taman kota, sering kami lewati kalau mau ke arah bandara dari rumah. Tiap melewati, selalu aja punya keingin lari pagi kek atau atau sekedar jalan nemenin Kay naik sepeda sepertinya seru. Akhirnya mulai mengagendakan dalam jadwal kegiatan weekend.
Enak banget tempatnya, teduh dan adem gitu karena pepohonan yang banyak juga tinggi-tinggi.Didi jogging, Kay main sepeda sama uwak dan saya foto-foto hihihi.

Senin, 12 Agustus 2013

Mimpi Buruk Bernama Kolik

Sewaktu hamil saya pernah mengikuti Kelas ASI yang diadakan AIMI. Beberapa yang saya ingat adalah tentang memahami tangisan bayi. Karena mereka hanya bisa menangis untuk menyampaikan keinginan mereka tentunya sebagai ibu harus belajar memahami. Apa terasa panas, terlalu dingin, digigit nyamukkah, haus atau yang lain. Nah pernahkah ibu-ibu yang baru lahiran, lagi seneng-seneng nimbang bayi kemudian dihantui oleh tangisan yang tiada henti tanpa mengerti apa maunya. Itu yang saya alami ketika Ale usia satu bulan. Biasanya terbangun malam memang, namun ini beda ia menangis terus. Style gendongan andalan pun nggak mempan juga. Seminggu pertama masih santai dan tenang-tenang aja. Stelah itu mulai was-was dan panik karena belum pernah mengalami karena Kay adalah bayi anteng. Kami gantian gendong Ale supaya masing2 nggak kehilangan jatah tidur. Errrr tapi nggak berlaku juga buat saya, maunya pas siang Ale tidur bisa ikut tidur juga. Tapi si Kakak sudah protes duluan "Bun inikan mataharinya uda muncul..kok tidur melulu sihh". Arrrrgggggg...alhasil pernah 2 hari saya ga tidur.
Bayi memang menyampaikan maunya dengan menangis. Tetapi bila menangis berlebihan pasti ada sesuatu. Saat itu Ale tidak demam atau menderita sakit lainnya ( telinga,radang dll). Ada teman yang bilang mungkin kena kolik. Hooo iya!akhirnya googling tentang kolik dan ciri-cirinya mirip seperti yang dialami Ale. Menangis terus menerus, susah dihentikan, muka memerah, mimik muka aneh seperti menahan sakit, kakiterangkat ke arah perut. Penyebab kolik pun masih misteri dan berangsur hilang sendiri pada usia 4 bulanan. Hiksss dalam bayangan bakal ga tidur 4 bulan...tidaaaaakkk. Bener-bener mimpi buruuuk kalo itu maah....
beberapa hal tentang kolik dari hasil konsultasi dengan teman,abang dan hasil googling :
1. ini berhasil menenagkan Ale ketika kolik :Digendong tegak lurus sambil diayun ringan. Biasanya digendong oleh Didinya lebih cepat tenang.
2. Disendawakan ketika selesai menyusu. Kemungkinan karena pelekatan yang salah, udara masuk bikin perutnya jadi nggak enak (ini kata abang saya).
3. melakukan pemijatan pada bagian perut bayi.
4. Ibu diet dairy produk seperti susu, keju, yogurt karena bisa jadi bayi alergi protein susu yang dikonsumsi ibu.

Dukungan suami ketika menghadapi kolik sangat membantu loh mengurangi stres. Yang pasti ampuh menangani kolik adalah sabar dan tetap tenang. Ishh kayak gampang bgt gitu yaaa...tapi setelah dua minggu berlalu Ale kembali tenang. Mimpi buruk berakhir dan semoga nggak muncul kembali.

Rabu, 17 Juli 2013

Belajar Berkebun

Ide ini dari baca-baca ditwitter "Mulailah mengenalkan berkebun pada anak dengan tanaman yang mudah dan cepat tumbuh seperti kacang hijau". Wohoo idenya keren banget. Jadi inget tugas pelajaran Biologi waktu jaman SMP dulu, saya disuruh menanam kacang ijo didalam gelas air mineral. Gampang dan bisa diamati tiap hari. Akhirnya saya ajak Kay untu belajar menanam tujuan simpel mengenalkan biji berubah jadi akar terus ada daunnya.
Semua  step bisa Kay yang lakukan mulai mengambil gelas, memasukkan kapas dan memberi air, memasukkan biji kacang hijau lalu menyimpannya. See?itu mudah banget dilakukan oleh anak 3 tahun. Dan dia bangga sekali bisa melakukannya sendiri
Lalu saya bercerita bahwa nanti akan tumbuh akar dan beberapa hari kemudia akan tumbuh daun. Tapi ya namanya anak 3 tahun belum tahu tentang waktu dan mereka adalah makhluk kecil yamg tidak sabar hahaha, selang 10 menit dia bertanya "Sudah tumbuh belum daunnya" dan diulangi 10 menit kemudian. Keesokan harinya tumbuh tunas dari biji. Dan saya langsung mengabari Kay. Melihat tanamannya tumbuh ia langsung bilang "Wow keren ya Bun!" hahaha..
Hari ketiga, daun mulai muncul dan saya bercerita bahwa tanamannya akan bertambah tinggi dan tinggi itulah yang namanya tumbuh. Wihiiiii seerrru deh..

Senin, 15 Juli 2013

Me and My Money Story Blog Competition LiveOlive: Jadi Manajer Keuangan Kesayangan Keluarga


Sukses menjabat manajer keuangan keluarga setelah menikah tetapi hasil kerjanya tidak sesukses yang dibayangkan. Kerjaan menghabiskan duit ternyata ga gampang, yang ada abis semua duitnya hahaha. Hampir empat tahun lalu, sewaktu jadi pengantin baru, jatah untuk pengeluaran bulanan bisa ludes dalam sekejap padahal tanggal gajian bulan depan masih bisa dua minggu lagi bahkan pernah masih tiga minggu lagi.Terjadi selama berbulan-bulan pertama. Alhasil yang ada nombok dong..nombok dong alias korupsi jatah duit tabungan. Setelah melihat rekening tabungan kok ya ga nambah-nambah yang ada menyusut terus. Eh kejadian juga ga sih sama keluarga-keluarga baru lainnya? 


Mulai deh sadar ada yang nggak beres dengan cara kami atur cash flow keuangan kami. Perubahan pun mulai dilakukan. Awalnya mencoba cara mencatat setiap pengeluaran tiap bulan secara detail. Detail banget. Sangking detailnya tiap beli apa gitu bon dikumpulin, dicatet dengan rapi dan rajin. Dan kejadian itu hanya pada beberapa hari dapet gaji. Selang beberapa hari ya lupa nyatet, bon ilang lahh..yang paling utama lama-lama males nyatet hahaha. Kacau deh pokoknya, dan ini berlangsung berbulan-bulan. Hasilnya tetep sama tabungan terkuras karena korupsi pribadi. Hadeeee....

Melek finacial planning terbantu karena sosial media, artikel2 financial planning yang mudah dimengerti oleh orang awam seperti saya, semakin terbantu dengan web khusus wanita http://www.liveolive.com/ untuk membantu kehidupan finasial sehari-hari, juga bisa ”Like” Facebook Fan page https://www.facebook.com/MyLiveOlive, “Follow” twitter : https://twitter.com/MyLiveOlive | “Follow” Google+ Page :https://plus.google.com/109724956281090737591/posts | dan “Subscribe” ke channel YouTube :http://www.youtube.com/user/MyLiveOlive. Dari situ dapet tips-tips oke, adanya kalkulator perhitungan dan yang terpenting saya punya tujuan dan setiap perencanaan keuangan keluarga saya akhirnya.
Perubahan besar-besaran dilakukan saya dan suami setelah mereview  pengeluaran kami. Kami mendata setiap pos pada pengeluaran kami. Sebetulnya kami lakukan sebelum tapi ini berbeda, kali ini lebih detail. Misalnya untuk pengeluaran rumah tangga, belanja untuk makan sehari-hari sekian, belanja bulanan, uang arisan brp,iuran komplek,bensin dll. Bahkan hal-hal kecil seperti kado ulang tahun,lahiran atau nikahan dapet jatah juga. Karena hal kecil-kecil itu justru yang tidak terduga dan terhitung, nggak kerasa jatah belanja udah abis aja. Dengan pengaturan seperti itu mulai deh kerasa hasilnya tabungan nggak lagi susut semua jelas uang lari kemana.

Berikutnya kami review lagi kami boros dimana. Jeeeeng jeeeng ternyata jalan-jalan ke mall dan makan di luar biangnya. Prinsip kami menabung dan investasi jalan tapi bukan berarti hemat dan irit. Kalo bisa kehidupan kami nggak berubah tapi terencana hahaha. Akhirnya bikin pos ngemall dan makan di luar. Ngemall teteeeep tapi begitu jatah abis tiap wiken bikin agenda wiken tanpa ke mall hehehe. Oh iya begitu naik gaji kami bikin pos baru apa yang kira-kira kami butuhkan atau menaikkan jatah pos pos tertentu. 

Begitu saya hamil anak pertama, saya membuat pos pengeluaran khusus buat dia. Pengeluaran seperti baju,sepatu dan kebutuhan lainnya sehingga tidak mengganggu pos lain. Kan ya tidak setiap bulan terhabiskan lama2 terkumpul lumayan juga lo.Sekarang anak saya yang pertama sudah 3 tahun, kalau butuh apa-apa saya nggak pusing duit belanja jadi korbannya hehehe. Oia satu lagi pos dana pendidikan untuk dia. Perencanaan dari awal sangat membantu banget pas anakku masuk Play Group uang muka terbayarkan tanpa kalang kabut. Lumayaaan cyinnn dana pendidikan anak sekarang, mihiiil. Begitu juga pas punya anak kedua, ia punya pos pengeluaran dan pos pendidikan sendiri. Besarnya nggak seberapa tapi karena konsisten hasilnya terasa juga. Dompet enteng nggak ngos-ngosan.
Setelah empat tahun menikah jelas terasa bedanya. Dulu tabungan ludes karena pengen tetep bisa hidup enak tapi juga nggak pengen hemat-hemat amat. Kalau Sekarang?Saya punya pos dana pensiun, dana darurat, cicilan semua terbayarkan setiap bulan, dana pendidikan anak, setiap bulan masih bisa ngemall, masih bisa nyobain tempat makan enak, daaaaan saya punya pos dana jalan-jalan (ituuh penting buat kami). Tahun kemaren kami menghabiskan dana jalan-jalan kami ke Jogja dengan suka cita tanpa deg-degan hihihi.

Ini cerita keuangan saya? Kalau kamu?Let's Share.

Senin, 01 Juli 2013

Curhatan Patah Hatinya Seorang Ibu

Kay muntah dan demam kemarin, masih bikin was was saya. Demamnya sampai 39°C, Kay gemetar dan mengigau setiap tidur. Badannya lemas dan belum mau makan meskipun sudah nggak muntah lagi. Ini baru pertama kali ia seperti ini. Akhirnya menyerah pada paracetamol berharap panasnya turun dan ceria lagi. Besoknya panasnya mulai turun meskipun masih anget2 dikit. Tapi masih belum ceria, matanya sayu ga ada gairah. Ohhhh aku kangen anakku yang ceria, manaaa dia. Kata orang gara-gara punya adik. Hmm saya sih nggak percaya. Karena ia tidak menunjukkan perubahan apapun, cari perhatian, cemburu atau nggak suka. Justru ia pengen di deket Ale terus. Tapi saya larang karena takut tertular. Parnooo banget deh pokoknya lihat Kay sakit kali ini.
Selang beberapa hari, Didi cerita Kay ngigau nyariin Saya setiap malam. "Kalo abis nyusuin balik ke kamar lagi Bun, kasian Kay nyariin terus". Yaaah Didi, Bun juga pengennya gitu, tapi Ale lagi kuat banget nyusunya nggak mau lepas. Jam tidurnya belum teratur jadi belum tahu sela-selanya. Tapi mendadak saya nyesek sendiri. Apa saya yah yang berubah di mata Kay. Pas dia sakit nggak bisa nemenin tidurnya, nggak bisa peluk-peluk pas dia butuh.
Pas Kay uda masa penyembuhan, apa yang dia butuh apa-apa Didi.Malam pun nggak mau lagi tidur dengan saya.Tengah malem waktu dia uda pules banget tidurnya, diam-diam saya peluk sangking kangennya pelukan sama Kay. Yang biasanya nggak bisa tidur tanpa pelukan saya sekarang mendadak menolak dekat-dekat saya. "Aku nggak mau sama Bun, Aku bisa tidur sendiri". Berkali kali menolak seperti itu. Patah hati. Malam itu langsung sesenggukan sampai pagi. Mata lebam. Hati hancur.
Pelan-Pelan saya coba dekati lagi. Saya ajak becanda sampai ketawa. Ya ampuuun serasa uda lamaaaa banget nggak denger ketawanya. Pas lihat Kay ketawa berasa ada pelangi yang indah banget >.<. Saya bacain buku cerita setiap mau tidur seperti biasa yang kami lakukan. Rutinitas setiap hari yang biasa kami lakukan saya hidupkan lagi. Ajak Kay belanja setiap pagi, sore jalan-jalan, menggambar dan lain-lain. Ditambah rutinitas baru becanda dengan Ale. Serrruuu. Dan semua mulai kembali seperti semula. Rasa percaya Kay mulai muncul lagi. Ini berharga banget. Sedih saya digituin sama anak yang selama ini bergantung pada saya. Dari mana tau uda balik semua lagi? Dalam tidurnya tiba-tiba Kay menarik tangan saya terus dia genggam.Ya Allah... jangan biarkan genggaman ini lepas sampai kapan pun.

Rabu, 26 Juni 2013

Kisah Kelahiran : Aleadna Ahmad Said Yudhistira

Saat itu mengenal Gentle Birth dari seorang teman. Ia berhasil melahirkan putrinya secara water dan lotus birth. Penasaran, akhirnya berlanjut bertemu dengan kisah kelahiran Atisha, putri dari Dee Lestari dan video Reza Gunawan tentang melahirkan adalah peristiwa alami yang tidak harus dirumahsakitkan. Saat itu saya belum hamil,   tapi saya sudah tetapkan dalam hati kehamilan dan kelahiran seperti itulah yang saya ingin jalani.
Berbeda dengan kelahiran anak saya yang pertama, Kay. Banyak intervensi medis yang baru saya tahu itu tidak perlu dilakukan. Seharusnya sudah tidak boleh dilakukan tapi masih dipraktekan oleh dokter. Perut saya ditekan oleh suster dimaksudkan agar bayi tidak naik lagi. padahal bahaya rahim bisa pecah dan bayi dalam rahim bisa kesakitan. Ketuban dipecahkan untuk mempercepat bukaan, hal ini tidak perlu bahkan ada bayi dilahirkan dengan ketuban utuh. Episiotomi tanpa persetujuan pasien. Periksa dalam ( Vaginal Toucher ) yang telalu sering. Ini yang membuat saya nggak nyaman dan sedikit agak takut bila harus di VT lagi. Dan hal-hal itulah yang saya nggak mau terulang lagi di kehamilan yang kedua. Saya ingin kelahiran yang nyaman, privat dan tanpa intervensi medis. Karena kurangnya pemberdayaan diri ketika saya hamil. Saya pikir semua wanita pasti bisa melahirkan secara normal, saat itu. Tuhan telah menciptakan jalan lahir pasti semua bisa.
Selang beberapa hari ternyata saya positif hamil. Pencaritahuan tentang Gentle Birth terus berlanjut sampai akhirnya bergabung di grup Gentle Birth Untuk Semua. Membaca kelahiran yang begitu indah dan menyenangkan makin bikin yakin dengan pilihan saya. Saya ingin melahirkan dirumah dimana bayi saya diterima pertama kali oleh orang-orang yang sentuhan, suaranya ia kenal selama dalam kandungan bukan oleh orang asing, tempat asing dan cara yang tidak nyaman.
Saya ingin melahirkan dirumah. Pe ernya banyak, pertama harus meyakinkan suami yang masih buta tentang Gentle Birth. Awalnya ia kurang setuju, sampai akhirnya kami bertemu dengan bidan Yessi di Klaten. Suami setuju saya melahirkan water birth. Home dan lotus birth belum dapat ijin.
"Melahirkan dan dilahirkan adalah sebuah pengalaman yang transformatif. Pada jam-jam bayi yang lahir, pada jam-jam seorang wanita menjadi seorang ibu, seorang pria menjadi seorang ayah, pasangan menjadi sebuah keluarga, orang tua menjadi kakek-nenek dan mungkin seseorang juga mendapatkan adik baru. mengapa tidak siapkan sebaik mungkin?" Begitu kata bidan Yessi. Dulu waktu menikah pasangan bersedia mempersiapkan jauh-jauh hari dengan budget fantastis dan menyita waktu dan tenaga. Sedangkan untuk kelahiran seorang anak yang hubungannya nggak akan pernah putus, kita sebagai orang tua malas memberdayakan diri. Itu yang bikin nyesek kata-kata dari bidan Yessie. Dari situ mulai baca-baca artikel tentang kehamilan,kelahiran, beli buku tentang hypnobirthing, latihan yoga, relaksasi dengan afirmasi positif hampir tiap hari sampai sering ketiduran.
Pe er selanjutnya mencari bidan dan dokter kandungan yang paham dan mendukung gentle birth. Seperti jodoh saya bertemu dengan Bidan Erie Marjoko dan Dokter Riyana Kadarsari. Karena lokasi Bidan Erie lumayan jauh dari rumah akhirnya suami mengijinkan home birth yeeeeiiii. Oia yang bikin terkesan pertama kali periksa dengan bidan Erie, beliau menyapa janin "Assalamualaikum sayang, Tante periksa dulu ya". Mungkin nggak akan pernah kita alami ketika periksa dengan dokter kandungan. :D
Hasil USG dengan dokter Riyana, saya memenuhi syarat lahiran water birth dan lotus birth. Alhamdulillah. Tinggal menunggu kapan Adek bayi mau menentukan tanggal lahirnya.
Tanggal 10 Juni
Kontraksi palsu mulai kerasa. Awalnya setiap 15 menit maju lagi menjadi 7 menit. Wah uda seneng banget karena inilah yang ditunggu-tunggu. Kami janjiannya supaya adek bayi pilih waktu weekend dan semoga memilih waktu yang nggak macet biar perjalanan bidan Erie ke rumah lancar tanpa halangan. Tapi kalau ia memilih hari lain kami sudah siap lahir batin. Suami sudah menyiapkan kamar anak-anak jadi kamar bersalin dan sudah memompa kolam. Besoknya kontraksi hilang sodara sodaraaa..hahaha. Induksi alami dengan makan nanas dan duren masih belum berhasil juga. Ya wes terserah sama adek bayi deh,mungkin dia mau nepatin janji lahir di weekend.
Tanggal 15 Juni
Terbangun jam 03.30 pagi, kontraksi muncul lagi. Hmm pas dihitung ternyata uda lima menitan. Langsung SMS bidan Erie. Jam 6 pagi ngajak jalan-jalan Didi dan Kay keliling komplek. Kontraksi makin kenceng, mencoba terus napas perut. Jam 7 pagi kerasa laper akhirnya ngajak Didi sarapan lontong sayur di pasar. Kontraksi uda tiga menitan. Kerasa banget pas ada polisi tidur, guncangan naik motor termasuk induksi alami juga. Sampai di rumah mandi,beberes,mandiin kay dan tiduraaan sambil nunggu bidan datang. Kontraksi makin kenceng kerasa namun dalam batas yang masih bisa saya tahan.
Jam setengah 11, Bidan Erie datang dengan satu orang asistennya. Bidan Erie menawarkan di VT awalnya saya nggak mau, pikir saya entar aja deh. Saya agak trauma dengan VT. Nggak nyaman bangetttt. Tapi akhirnya di VT juga. Ternyata masih bukaan satu sodara sodaraaaaa. Huuuhhhhaaaa...sabarrrr.
Bidan Erie mencoba membantu menipiskan serviks, soalnya saya belum ada flek dan sepertinya bukaannya akan lama. Makan dulu disuapin suami di sela-sela istrahat kontraksi agar cukup tenaga bila melahirkan nanti.
Jam 12 siang saya merasa ada yang meletus di bawah perut saya. "Mbak Erieeee ketubannya pecah". teriak saya yang lagi nidurin Kay (bersyukur sekali Kay nggak rewel dan anteng, malah tiap kontraksi dateng saya dielus-elus dicium, dan bilang ke adeknya untuk bantu Bun. Seperti ini mungkin saya ga bisa alami bila lahiran di RS). Eh ternyata bener bukaan semakin cepat,ketika di VT uda bukaan 7. Kontraksi semakin kenceng dan saya mencoba menikmati gelombang rahim itu dan merasakan si adek mendorong ke bawah mencari jalan lahirnya. Menurut pendapat umum, Proses kelahiran terlihat menyakitkan buat ibu padahal bayi pun merasa begitu. Selama sembilan bulan ia merasa aman dan nyaman di dalam rahim ibu dan ketika lahir ia pun harus berjuang melewati pintu lahir. Bila tubuh ibu tegang bayi pun merasa kesusahan dan kesakitan. Jadi saya mencoba rileks setiap gelombang rahim datang sambil membayangkan saya sebentar lagi ketemu dengan adek bayi dan kami akan bermesraan berempat. Itu terus yang saya bayangkan.
Pembukaan 8, kolam sudah siap dan saya boleh masuk kolam. Air hangat terasa maknyuuusss...mengurangi nyeri dan membuat saya nyaman dan rileks. Posisi awal jongkok menghadap kolam sambil pelukan dengan suami. Kontraksi datang bisa terlewati dengan tetap fokus napas.
Begitu pembukaan lengkap, mulai makin terasa dorongan adek begitu kuat. Wah bayiku hebat. Mengikuti alur tubuh, suara saya pun melenguh seperti sapi. Aneh, untungnya tetangga sebelah pada nggak ada di rumah hihihi. Terasa sekali kepala adek sudah crowning, Didi dan bidan jadi penyemangat. "Ayo Bun kepalanya uda keliatan". Dan hal yang paling menakjubkan dalam hidup saya adalah mengelus kepala bayiku yang akan segera keluar. Subhanallah. Rasanya lega sekali begitu kepalanya keluar. Sambil nunggu kontraksi datang lagi untuk melahirkan seluruh badannya, saya istirahat sambil disuapin Didi durian untuk mancing kontraksi datang. Masih bisa ketawa-ketawa sambil berucap subhanallah mengelus-mengelus kepala adek bayi. Bener-bener ajaib rasanya. Suami pun ikut mengelus kepalanya.
Badan adek seperti memutar. Kakinya seperti menendang di perut saya. Nggak lama tangan kecilnya keluar dan ia meluncur di kolam. Dibiarkan ia berenang-renang beberapa detik dan diangkat oleh Didinya dan diletakkan di dada saya. "Assalamualaikum Ale" bidan Erie dan saya menyambut Adek bayi, Ale, yang baru saja lahir dengan selamat.
Hanya beberapa saat di kolam akhirnya kami keluar untuk IMD dan melahirkan plasenta. Plasenta dilahirkan secara spontan dan pendarahan normal. Alhamdulillah ya Allah sungguh pengalaman luar biasa. Makin takjub dengan proses kelahiran begitu...ahhhhh susah diungkapin. Begitu indah yang pasti.
Terima kasih untuk Bidan Erie dan Mbak Rida yang sabaaar sekali.
Dan terima kasih untuk pendamping persalinanku Suami tercinta dan anakku, Didi dan Kay.
Aleadna Ahmad Said Yudhistira, 3500 gr,  51 cm. Home-water-lotus birth baby boy.

Selasa, 25 Juni 2013

Get Well Soon My Girl

Tiba-tiba saja subuh-subuh Kay muntah. Muntahnya seperti membasuh mukanya karena dia sedang tidur. Mulanya tenang, karena Kay kembali tidur setelah diganti bajunya. Pagi-pagi seperti biasa ia minta air putih, ga lama setelah itu muntah lagi.Begitu juga ketika masuk nasi, nggak lama muntah lagi. Duh kenapa ya, mulai panik Kay nggak pernah seperti ini. Ia termasuk amat jarang sakit. Masih kekeuh mengobservasi tanpa harus kedokter dengan menjaga cairannya jangansampe dehidrasi. Syukurlah Kay masih mau minum. Tapu muntah nggak berhenti setiap masuk sesuatu untuk diminum atau makan. Kay sudah lemes dan tiduran seharian. Huhuhu rumah jadi sepi nak nggak ada canda tawamu. Magrib akhirnya coba periksa ke dokter yang masih tetangga karena seharian Kay hanya masuk air putih dan mulai tambah lemes. Dokter tanya apa Kay termasuk gampang minum obat, hiyaaaa saya ga tau. Terakhir minum obat usia beberapa bulan itu pun minuminnya dengan pipet. Ternyata Kay mau juga minum obat. Sampai pagi ini Kay nggak muntah lagi tapi masih lemes dan nggak mau makan. Get well soon Kay, ayo sembuh ya nak kangen senyummu.

Gowes..Gowesss..Kring..Kring.. ( 3rd year Kay's Birthday Present)

Yeiii Kay sudah tiga tahun sekarang. semoga sehat dan bahagia selalu ya sayang. Di usia yg ketiga Kay akhirnya dapat sepeda juga biar bisa main sama temen2 lain yg sudah lebih duluan punya sepeda. Alhamdulillah Kay nggak pernah ngrengek minta dibeliin saat belum punya. Masih mau naikin sepedanya yang lama, yang seharusnya untuk anak di bawah 2 tahun. Tapi sekarang Bun dan Didi bisa temenin anak gadis main sepeda keliling kompleks wihiiiiiii....

Kamis, 20 Juni 2013

Pregnancy Diary : 38 weeks

wihiiii..tinggal 2 minggu lagi adek lahir (meskipun nulisnya pas kelar lahiran :p). Kontraksi palsu uda mulai kerasa, meskipun nggak terlalu sering. Masih bisa nyetir, masih sanggup terima orderan cake, masih bisa tiduuuuurrr. Tanggal 10 Juni, kontraksi mulai intens mulai dari 15 menit semakin maju menjadi 7 menit kadang 5 menit. Sudah deg deg serrr aja, tapi kita janjian mau lahiran weekend pas ada Didi di rumah. Tapi sudah diserahkan sepenuhnya, si adek mau lahir kapan. Eehh dibawa tidur kontrkasi hilang blaaaasss besok2nya ga muncul lagi...baiklah kunci dalam kehamilan adalah sabaaaaaaar.

Jumat, 14 Juni 2013

Main-main ke Godhong Ijo

Masa liburan sekolah sudah di depan mata. Anak anak play group di sekolah Kay juga berencana jalan-jalan sebelum masa libur datang. Ada beberapa pilihan lokasi yang cocok untuk dinikmati untuk anak-anak yg usia 3-4tahun antara lain TMII, Gelanggang Samudera, dan beberapa pilihan lain. Memang susah sih ya cari yang cocok untuk usia segitu, yang mereka bener-bener bisa menikmati. Akhirnya lokasi pilihan jatuh ke Godhong Ijo. Godhong ijo ada di Jalan Raya Sawangan. Kalau dari arah Ciputat menuju ke Parung, ada di sebelah kanan jalan. Lumayan deket dari rumah jadi bisa langsung cuzzzz tanpa ngumpul di sekolah.
Begitu sampe, di sambut lingkungannya yang adeeem. Ijo dimana-mana (yeeeiyeelah namanya juga godhong ijo). Begitu semua sudah kumpul, mbak-mbak pemandu anak-anak membagi kelompok dan acara pun dimulai. Pertama kelas reptil, anak-anak dikenalkan dengan binatang reptil mulai dari ular piton, biawak, iguana, kura-kura, kodok, landak dan lainnya. Dan lucunya semuanya berani untuk memegang,mengelus-elus binatang tersebut. Lucu banget ngliat tampang yang bengong melihat binatang yang mungkin hanya dilihat di buku atau tivi aja.
Lanjut lagi ke kelas menanam. Setiap anak dapat satu pot dan satu buah tanaman. Mereka dipandu cara menanam yang sederhana. Memasukkan tanah, masukkan tanaman, memberi pupuk dan disiram. Lumayan seru, mereka bisa main kotor-kotor tanpa ada yang ngomrl (emaknya :p).
Setelah cuci tangan lanjut lagi melihat-lihat ikan dan nyebur ke kolam menangkap ikan dengan jaring. Ada aja tingkah lucu anak-anak ya..ada yang berenang di kolam ikan, rebutan ikan, ketakutan dikejar ikan hihihi.
Dua jam berlalu nggak terasa. Seusai makan siang anak-anak mendapatkan souvenir tanaman yang mereka tanam dan ikan yg mereka tangkap. Pulang-pulang Kay punya banyak cerita seru yang ia critakan pada saya. Padahal Bunnya kan ikut juga hahaha...

Minggu, 09 Juni 2013

Weekend Tanpa Ngemall : Nemenin Bun arisan di Ciluqba

Weekend ini Kay dan Didi nemenin saya arisan sama Mommies Depok. Kali ini yang menang arisan bulan lalu punya ide mau diadakan di play ground konsep outdoor yang baru aja buka di daerah Depok. Lokasinya di Jalan Raya Tanah Baru depan Komplek Beji Permai.
Harga tiket masuknya Rp 15.000, untuk anak diatas 10 bulan sudah masuk hitungan untuk membayar. Lokasinya ga terlalu luas sih, terus agak gersang karena pepohonan sekitarnya belum "jadi". Kantinnya pun masih minim yang di jual, hanya minuman dan roti. Mainannya juga masih sedikit. Sepertinya belum siap untuk buka. Semoga kalau kesana lagi fasilitasnya sudah lebih oke lagi. So far sih bisa jadi pilihan untuk mengisi weekend dengan keluarga.


Senin, 03 Juni 2013

Weekend Tanpa Ngemall : Berenang di Rumah

Salah satu pilihan kalo lagi nggak ngemall pastinya berenang. Nyobain kolam sini minggu depan kolam di tempat lain. Nah berenang di rumah juga kayaknya layak coba. Kemaren baru dapet kolam renang anak- anak merk intex. Bahannya kuat meskipun kena air yang agak hangat. Jadi weekend kemaren Kay bisa renang sepuasnya di halaman rumah. Lumayan gratis kan hahaha...

Curhat Nih Yeeee >.<

Kalau ada yang lagi pasang status "pacaran dulu ah sama suami",rasanya iriii deh. Kapan ya terakhir kali jalan berdua sama Didi. Sebelum Kay lahir mungkin sekitar 3 tahun yang lalu. Sejak punya "Buntut" pastilah kemana-mana Kay ikut. Mau dititipin juga ga ada yang bisa dititipin. Hihihi..jadi berbahagialah yang masih bisa berdua ngedate sama suami. Dan anak bisa aman dan kita tenang meninggalkannya di rumah.
Tapi bertiga pun sebenarnya nggak jadi soal. Hanya saja kangen masa-masa berdua. Kalau bertiga sering ada interupsinyaaa hahaha. Misalnya jalan di mall, lagi gandengan sama Didi,tiba-tiba "Aku juga mau gandengan" dan Kay menyelipkan tangannya diantara kami. Kalau pas Didi lagi peluk "Ah Didi sana aja..duduk sana aja loh" sambil peluk saya seakan daerah kekuasaannya diambil. Kalau lagi berdua duduk di sofa, tiba-tiba Kay yang dari jauh sedang asik main lari cepet-cepet dan nyempil diantara kami. Apalagi waktu tidur rebutan posisi tangan di mana yang boleh peluk saya. Setiap hari begitu. Hahaha lucu juga jadi rebutan (cieeee...tandanya idola keluarga dong :p).
Kapan ya bisa jalan berdua aja sama Didi sok gaya kayak anak abg pacaran gitu? Yah nanti tunggu anak-anak uda besar kali yah. Hiahahaha *usap mata yang ga ada air matanya*.

Jumat, 31 Mei 2013

Pregnancy Diary : 37 weeks

Huaaa makin hamil gede makin excited. Ga pernah kebayang,hamil kedua dilalui begitu menyenangkan. Penuh rejeki, penuh kebahagiaan, penuh harapan, penuh hal2 yg positif. Alhamdulillah. Persiapan menuju persalinan sudah sedikit demi sedikit dicicil. Mulai cuci baju2, popok dan lainnya. Yang pasti saya dan suami sudah siap mental. Semoga juga dengan si Kakak.
Oh iya..berat badan adek bayi waktu minggu kemarin check sudah 2.7 kg,huwoo pantesan sudah sesek banget. Pasti yg liat juga sesek, abis perutnya gede banget sampe ada yang nebak kembar. Hadeee....Lihat di hasil USG pipi si adek nyempluk banget. Hasilnya bagus, insyaallah apa yang kami cita-cita untuk persalinan kedua ini dapat terwujud. Amin ya Allah.
Udah kerasa kontraksi palsu dan kata mbak Erie kepalanya sudah masuk panggul. Mungkin perkiraan lebih cepet dari HPL karena sudah ada jalan lahir, beda dengan anak pertama yang harus cari-cari dulu.
Bagaimana entar setelah lahir? Bisa nggak anter sekolah, terima pesenan kue atau hal-hal yang menjadi rutinitas saya sehari-hari sebelumnya. Banyak yang pertanyaan serupa tiap ketemu dengan teman atau tetangga. Ah santai saja, saya nggak terlalu ambil pusing. Lihat saja nanti seperti apa situasinya. Repot?cari ART. Nggak bisa terima pesenan kue? Ya di pending dulu sampai bisa. Yah pokoknya nanti menyesuaikan sajalaaaahh..saya nggak mau orang lain bikin saya pusing tanpa ngasih solusi juga. Ya thoooo..
Yang saya takjub adalah perkembangan si calon kakak. Bagaimana dia belajar memahami ada seorang bayi diperut saya. Bagaimana dia berusaha berkomunikasi dengan calon adeknya yang tiap hari diajaknya cerita apa saja kegiatan yg dia lakukan. Kasih sayang yang ditunjukkan melalui pelukan dan cium pada perut buncit ini. Dan yang paling kaget lagi..ketika kontraksi palsu datang, saya meringis "menikmati", Kay peluk perut saya sambil usap-usap. Ya ampun nak, kamu bener-bener bikin Bun terharu. Semoga adekmu bisa jadi sahabat terbaikmu yaaa :').
Nggak sabar nunggu kontrol minggu depan. Nggak sabar nunggu gelombang rahim itu dateng. Nggak sabar mesra2an dengan adek bayi. Tapi Bun menyerahkan sepenuhnya kepadamu kapan kamu mau hadir di tengah-tengah kami nak....


Jumat, 10 Mei 2013

Pregnancy Diary : Heihoooo..34 weeks!!



Wow nggak terasa sudah 34 minggu. Hasil kontrol ke dokter kemaren BBJ sudah 2226 gr, plasenta bagus ketuban banyak, posisi kepala sudah di bawah dan tidak ada lilitan. Melihat hasil USG, si Adek bunderrrr ser kayak Kay. Awwww gemezz.
Nah berat badan Bunnya sudah melampui pas hamil Kay. Waduuhh!! Disuruh kurangi nasi (Nah ini sedikit kok nggak kayak hamil Kay makan nasi bisa 4x sehari dengan porsi jumbo), kurangi minum teh (Kalo ini saya jarang bangeeeet dok bener deh), kurangi manis-manis (ehmmm...ngaku deh kalo ini hahaha. Nyemilnya emang nggak berenti. Lah gimana coba, pas ngerjain orderan kue kan pasti dilebihin nah sapa dong yang ngabisin. Itung-itung upah capek. hahaha).

Setiap hamil punya cerita senidri-sendiri ya. Dulu hamil Kay, perut selalu mengundang orang komen "Ya ampun perutnya lucu banget imut". Hampir selalu sama deh komennya. Ya jadi deh anaknya lucunya nggak nahan juga hihihi (emak narsis). Nah kalo yang sekarang, tiap jalan kayaknya memancing orang untuk memandang aneh ke arah perut. Awalnya sih mikirnya aaah itu cuma daya tariknya ibu hamil aja. Tapi lama-lama penasaran juga, pas tanya Didi katanya "Iyalah Bun perutnya gedee banget". Hiyaaa masak sih?? Nah pas ketemu dengan temen yang lagi hamil juga dan sedang menunggu HPL...gileeeeee perutku dua kalinya. Padahal eike masih nunggu 2 bulan lageee..Wiiiiii ngakak sendiri liatnya. :D.

Huaa doakan sehat dan lancar yaa. Nggak sabar bermersaan dengan baby di perut secara langsung. :D




Senin, 29 April 2013

Arrrggghhhh, ULAT BULU!!!!

gambar dari sini


Selain bahaya berkendara sambil menggunakan Handphone. Kayaknya sambil jalan (di dalam rumah) pun begitu. Kok bisa? Begini ceritanya.


Dapur saya memang setengah terbuka. Biar nggak pengap dan untuk urusan jemur menjemur tentunya. Ketika itu seperti aktivitas biasanya yang saya lakukan di dapur, saya sambi dengan menjawab beberapa BBM teman. Tanpa saya sadari saya menginjak sesuatu yang lembut. Ah Kay, pasti menumpakan makanan lagi, pikir saya. Oh ternyata saya salah duga, karena tiba-tiba timbul rasa nyelekit di telapak kaki. Ketika mengangkat kaki dan melihat sesuatu berwarna hitam, sedang menggeliat, kontan saja saya menjerit. "ABAAAAANNNNGGGGGGG, HAAAAAAAAHHHHHHH" Saaat itu memang hanya ada Abang saya di rumah. Dia terburu-buru lari menghampiri "Kenapa..kenapa" Katanya. "Aku nginjek uleet buluu..jijiiiikk aku nggak sukaaaa"Ngerengek geli dan jijik campur jadi satu. "Ealaaah kirain ketuban pecah nin". Hahahaha saya melongo, orang hamil teriak emang bikin heboh yaaa. Seperti waktu sedang asyik ngobrol dengan tetangga yang saat itu lagi main ke rumah. Saya tiba-tiba bilang "Eh tunggu..aku mules nih". "Hah bener.."."Iya..pengen pup tunggu bentar ya". "Ealah kirain mules kontraksi". Hahahaha
Oke balik lagi ke ulet bulu. Setelah beberapa menit menginjaknya, sensasi gatal mulai terasa. Oh iya setelah menginjak, Abang menyuruh saya cepat-cepat mencuci telapak kaki dengan sabun. Entah teori dari mana itu tapi ya saya nurut saja.Ternyata nggak ampuh karena ya tetap saja gatalnya timbul. Menahan-nahan tangan untuk tidak menggaruknya. Selang sehari dua hari gatalnya nggak hilang-hilang. Bahkan tiap malam saya terbangun untuk menggaruk telapak kaki ya gatalnyaaaaa ampun-ampun deeeh. Semakin digaruk gatalnya semakin nikmat. Malah luka-luka yang timbul nggak kerasa sakitnya.
Hari ketiga. Wah ini gatal nggak berkurang-kurang juga. Meskipun saya rajin mengolesi dengan salep anti alergi. Oh iya kan punya tetangga dokter, Dokter Reni namanya. Abang saya yang dokter ternyata tidak cukup membantu. Ah gimana sik. Dari curhat dengan Dokter Reni, ia memberi beberapa tips pertolongan ketika kena ulat bulu. Ketika kena ulat bulu, yang bikin gatal adalah bulunya yang masuk kedalam jaringan kulit kita. Nah ketika pertama kali menginjak atau terkena, harusnya bulu-bulu halus itu diambil dengan cara menempel selotip pada kulit yang kena. Ketika dicabut selotipnya bulu-bulu halus itu akan ikut terangkat. Jangan digaruk karena bila digaruk, bulu-bulu halus semakin masuk ke kulit dan histamin penyebab gatal akan menyebar. Otomatis semakin gatal dan gatal tambah meluas.
Karena saya sudah hari ketiga dan menggaruk dengan menggila. Beliau menyarankan merendam kaki dengan air hangat supaya pori-pori terbuka, mengeringkan telapak kaki, dan bulu-bulu bisa diambil dengan selotip. Taraaaaaa sarannya berhasil sodara-sodara. Langsung setelah melakukan treatment itu gatal-gatalnya hilang sampai sekarang *Angkat telapak kaki buat pamer*.

Silahkan dicoba apabila mengalami hal yang sama dengan saya *lempar-lempar ulet bulu*

Sabtu, 20 April 2013

National Culture Week



Pregnancy Diary : 31 Weeks


Salah perhitungan selama ini, saya pikir sudah 29 minggu ternyata sudah 31 minggu. Hoalaaaah...kok ya bisa hihi. Alhamdulillah minggu ini posisi sungsang (pada usia 26-28 minggu), kepala baby sudah posisi di bawah. Seperti saran Bidan Erie, setiap hari kami (Kakak Kay, Didi, dan Bun) selalu semangatin baby untuk bisa posisi kepala di bawah untuk membantu Bun lahiran nanti. Dan si Adek pintar sekali ,hasil USG  dengan Dokter Riyana di usia 31 minggu, posisi plasenta bagus, air ketuban banyak, tali pusar panjang dan tidak ada lilitan, berat sudah 1800 gram. Dan satu lagi geraknya hebooohhh dan aktif sekali. 
Hamil kedua ini saya merasakan memang berbedaaaa sekali dengan yang pertama. Keluhan-keluhan selama hamil (Sciatica in Pregnancy) bisa dilalui dengan perasaan tenang, biasa saja tanpa mengeluh yang lebay layaknya hamil pertama. Apakah ini efek relaksasi Hypnobirthing yang memang saya lakukan sejak usia lima bulan? Saya sih percaya. Bahkan lucunya Kay juga sering ikutan, dan ia gampang sekali tidur jika sudah relaksasi. Nggak sampai lima menit pasti udah nyenyak hehehe.
Oia ketika dokter bilang posisi baby masih sungsang, rasa khawatir di hati sangat sedikit,tipissss banget. Saya juga kaget seperti bukan saya hahaha. Muncul di hati perasaan baby saya pintar, ia tahu kapan saat yang tepat untuk posisi itu. Toh ya masih luas ruang di dalam rahim. Biasanya meskipun sudah tahu faktanya bahwa masih normal, ketakutan-ketakuta selalu muncul tapi sekarang nggak. Perasaan itu bisa diatur diubah menjadi semangat yang lebih positif. Wow..efek hypnobirthing.
Saat hamil dengan perut yang sudah cukup besar pun saya masih bisa beraktivitas seperti biasa. Mengerjakan pekerjaan rumah tangga, menemani Kay sekolah, mengerjakan orderan kue. Suami sampai mengingatkan. Bersyukur sekali saya masih bisa menjalani semua denga hepiii.
Dan satu lagi yang saya syukuri, perasaan galau akan bagaimana nanti antara saya, Kay, dan calon adik tidak sedikit pun saya rasakan. Malah saya rasa hubungan saya dan Kay menjadi lebih harmonis dan lebih dekat sejak hamil. Seperti saya menjadi lebih mengenal Kay, bergaul dengan Kay lebih dengan hati. Kay pun excited dengan kehamilan saya, dan tidak merepotkan sedikit pun seperti manja atau cari perhatian. Tidak. Makasi ya Kakak Kay.
Kegiatan favorit saya, ketika menemani Kay tidur siang. Kami bercanda dengan si Adek di perut. Jika Adeknya sudah bergerak heboh, Kay ketawanya bisa ngakak nggak habis-habis. Si Adek digoda Kakaknya tambah heboh gerakannya. Apalagi kalau si Kakak sudah elus-elus perut sambil bilang "Adek sehat ya, nanti lahirnya sehat ya". Bahagia banget rasanya. Nggak tergambarkan pokoknya. Semoga menjadi awal yang indah dalam ikatan persaudaraan sampai Adeknya lahir nanti dan selamanya ya nak.
Dalam hitungan minggu Si Adek akan menjadi individu seutuhnya. Moment dimana ia masih jadi bagian dari tubuh Bun harus bener-bener dinikmati sepenuhnya. Takut kangeeeeeennn... (pengennya cukup dua aja anaknya hehehe).
Semoga perasaan-perasaan postif yang muncul mengalir ke baby. Si Adek bisa tumbuh dengan sehat, merasa nyaman dan tenang di dalam rahim Bun. Lahir pun bisa dengan penuh kedamaian.

Cerita Naik Angkot


"Kita naik angkot ya Bun?"
Itu pertanyaan yang kalau jawabannya iya bikin Kay semangat pergi mandi. Kay memang suka naik angkot, meskipun harus berpanas-panas ria tapi bikin ia hepi. Saya sih nggak keberatan berangkat ke sekolah menggunakan transporatasi ini karena jarak tempuhnya untuk sampai tidak terlalu makan waktu yang lama.
Tapi entah dua minggu ini makin merasa kurang nyaman. Apes aja kali ya, sering naik angkot yang supirnya ugal-ugalan minta ampun. Penumpang belum duduk sudah main tancap gas aja. Perut yang buncit begini berdiri saja susah seimbang apalagi dikondisikan seperti itu. Hasilnya ngomel-ngomel bikin mood jelek.
Kedua, kami sering diturunkan ditengah jalan, "ikut yang belakang saja ya, Mbak, ga usah bayar", ihhhhh kadang mikir, Pak supir ini niat cari uang atau nggak. Kalau menurunkan penumpang ya mending nggak usah menaikkan sekalian. Kejadian ini biasa ketika anter Kay pulang karena diperjalanan Kay sering tertidur. Jadinya harus menggendong dan berdiri sampai angkot selanjutnya datang.
Ketiga, Saya pernah naik angkot yang supirnya masih sekitar SMP. Iya SMP boookkk. Itu nyeterin angkot seenak udelnya. Pas juga penumpangnya semua Ibu-Ibu, cuma bisa ngomel sambil lirik-lirikan.
Yah saya juga mengerti, hidup sulit apalagi di kota besar. Kejar setoran sih boleh tapi kerja dengan bawa nyawa orang lain kan bukan hal yang gampang demi seribu-dua ribu rupiah. 
Apalagi kalau sudah"ngetem" yaaaaaa gitu deeeeeh *speechless*
Belum lagi kalau supir atau penumpang yang merokok dan balagak jadi penguasa udara. Sudah dibilang bisa nggak dimatiin tapi tetep aja. Kalau mau sakit mah nggak usah ngajak-ngajak. Bawa helm aja sekalian biar asepnya nggak kemana-mana. Iya ih kesel banget kalau yang ini. Kadang perokok perlu diajari beretika.
Transportasi umum kita memang jauh dari aman dan nyaman. Apalagi penumpang rata-rata perempuan karena sepertinya laki-laki lebih memilih naik kendaraan roda dua. Selama ini belum bisa lebih baik, selama itu pula kendaraan pribadi roda dua atau empat menjadi pilihan yang aman yang nyaman. Yang artinya bikin jalanan tambah macet saja.






Kamis, 21 Februari 2013

Today's Outfit : Korean Style


Ceritanya hari ini mau foto bareng dengan teman-teman di PGnya dengan tema nuansa merah. Untung punya baju warna merah. Jadi pembelajaran buat saya jangan keseringan beliin baju warna pink terus hahahaha. Saya suka banget sepatu boot tapi berhubung berhijab agak susah "mecinginnya".Terus mau makainya kemanaaa juga. Didi juga kalau cari sepatu seneng yang tipe serupa. Laah anak gadisnya juga ketularan sukaaa. Jadi tambah kece anak gadisku hihihi. Outfitnya di foto ini unbranded dari atas sampai bawah, masih bisa tampil oke kok hihi asal bisa padu padannya. 

Senin, 18 Februari 2013

My Man and My Lil Girl

Saya termasuk yang doyan motret. Liat objek bagus dikit (menurut saya), langsung deh cekrik. Suami dan anak objek favorit pastinya. Isi folder foto banyak dihiasi dengan wajah-wajah mereka.

Ini foto Diidi pas Kay usia beberapa hari. Baru aja Kay pulang dari rumah bersalin. Abis mandi, langsung diliatin sama Didinya, "mirip sapa ya nak kamu cantik banget" (emaknyaaaa laaah) :p.



Ini foto Diidi pas Kay usia beberapa hari. Baru aja Kay pulang dari rumah bersalin. Abis mandi, langsung diliatin sama Didinya, "mirip sapa ya nak kamu cantik banget" (emaknyaaaa laaah) :p.






Kay baruuuuu jalaan iniiii. Udah bisa ketawa kalo disuruh foto. Jadi pas usia ini seneng banget motretnya. Mana giginya baru dua atas bawah jadi lucu banget.Fotonya diambil dengan DSLR Sonyku tercinta, lokasi di dapur hihihi. Dengan sedikit dramatisasi editan :p
Huahahaha gayanya suamiku sama anak gadisku. Dimana hayooo ini???Di bandara hihi. Mau aja mereka disurh gaya. Ini diambil dengan Hape diedit dikit pake editor photo di hape.



Ahh kalian bikin selalu aku jatuh cinta. Semoga terus dilimpahi kesehatan dan kebahagian.
Foto ini diambil waktu liburan ke Jogja dengan hape dengan editan.

Postingan ini untuk Ibu FauzanMama OlivePapanya Cintya-Agas

Minggu, 17 Februari 2013

Siap Punya Momongan Lagi?

"Sayaaang, aku hamiil" *mata sambil berkaca-kaca*
dan mereka pun berpeluk mesra sambil berucap sayang dan bersyukur.

Itu bukan sih adegan ketika kasih tahu suami, kalau kita hamil hahaha, sepertinya saya kebanyakan nonton tivi -__-". Padahal respon suami saya nggak gitu-gitu juga sih, datar dan lempeeeng. Anak kedua malah kacau lagi, dianya nggak tahu itu garis dua artinya apaan *tepok jidat*..

Banyangan di atas mungkin respon hamil anak pertama kali ya. Jadi penasaran kalo respon anak ketiga, keempat atau bahkan kelima gimana ya. 

"Sayaaaaaang, aku hamil" *sedikit cemberut* "Papa siiiiihh"
Laaaah kok jadi nyalahin suami hahahaha.. *Duh imajinasiku

Memang sih nambah anak dalam bayangan saya dulu pas beranak satu, antara siap nggak ya membagi kasih sayang dan perhatian dengan si sulung. Sedih, melloooow aja gitu bawaannya kalo mikirin. Aduh untuk pas hamil udah siap lahir batin dengan diri sendiri. Kebayang hamil-hamil perasaan sedih nggak karuan, kasian si adek bayi. Hayoooo yang mau "tekdung" lagi berdamai dulu dengan diri sendiri..wakakaka..

Kalau saya termasuk orang yang percaya, anak itu titipan dari Tuhan yang berarti Ia percaya bahwa kita mampu diberi tanggung jawab yang begitu besar. Dunia akhirat maaaak tanggung jawabnya. Dan satu lagi saya percaya setiap anak bawa rejeki masing-masing (beneran ngalamin dapet rejeki yang nggak terduga tiap hamil). Tapi bukan berarti nambah anak nggak ada persiapan finansial sama sekali untuk mereka. Kita HARUS siap. Nambah anak berarti nambah biaya sekolah TK-SD-SMP-SMA-kuliah, belum biaya keperluan kayak baju dll, berarti nambah kamar buat kalo gedean dikit, berarti berarti...Hiyaaa kayaknya ribet banget ya. Mending siapin sekarang kan dari pada nanti kebingungan cari dananya kemana. Saya pengen cerita-cerita dikit nih tentang cara sederhana saya mengelola dana untuk anak-anak.

Saya ketika hamil Kay tiap bulan konsul ke dokter karena nggak di cover sama asuransi, lumayan motong duit belanja. Padahal baruuu aja naik jabatan jadi manager keuangan rumah tangga alias baru merit. Kelimpunganlaaah, namanya juga baru belajar ngatur duit. Nah mulai mikir,  jadilah HARUS (Caps lock, tebelin, garis bawah!!) punya pos sendiri. Ya kan saya nggak mau juga tiap bulan duit belanja kepotong hihihihi..Awal-awal hamil kan emang lumayan juga tuh biaya ke dokter. Ketika di trisemester tiga lumayan tiap bulan jatah konsul ke dokter ga banyak-banyak amat, eh tapi konsulnya juga tiap dua minggu sekali ya. Jatuhnya sama aja dong ya hahaha. Intinya saat itu pos pengeluaran buat konsul ke dokter wajib hukumnya. Meskipun awal-awal hamil agak keluar banyak tapi selalu ada sisa. Sisa dari bulan ke bulan terkumpulah dan tanpa saya hitung-hitung pas buat belanja kebutuhan bayi kayak popok, bedong, baju-baju dan lain lain, kami sudah punya dananya. Jadi enteng aja belanja keperluan bayi tanpa menggerutu sambil bawa gembolan belanjaan.

Dan pos bulanan konsul ke dokter terus berlanjut setelah Kay lahir berubah jadi pos kebutuhan bulanannya. Kebutuhan bulanan itu maksudnya untuk baju, sepatu, mainan, buku, dan segala keperluan sampingan Kay.  Dengan pemikiran, entar kalo beli baju anak ga ambil jatah bulanan lainnya (lagi-lagi duit belanja :p). Ini bener-bener itung-itungan seorang ibu rumah tangga yang jadi manager keuangan amatiran. Tapi sukses saya rasakan manfaatnya lohh. Kan tiap bulan nggak melulu si anak beli baju,sepatu atau mainan, jadi pos tersebut kadang sisa, kadang ga tersentuh, kadang ya bablas habis. Tapi belanja jadi nggak bikin sakit hati kaaaan maaak...duit belanja???amaaaan makkk. Kalau liat jumlahnya sekarang lumayanlah buat keperluan Kay nggak pusing mikirinnya.

Nah hamil anak kedua ini, si Mamak ini sudah banyak bekal baca-baca tentang finansial planing.  Jadilah lebih sedikit terkonsep Begitu tahu hamil, muncul lagi pos bulanan khusus si adek bayi dalam pengeluaran bulanan. Karena konsul ke dokter sudah tercover (tuhkaaan rejeki anak itu maaak). Dana yang kami siapkan adalah untuk pos biaya kebutuhan bulanannya dan biaya pendidikan. Nggak usah gede-gede dananya yang penting KONSISTEN dan kita tahu dana buat apa. Diapain dananya silahkan pilih sendiri providernya ya maaak, eike bukan real "financial planner" jadi ga ngerti hihi. Intinya sih siap nambah anak otomatis nambah persiapan finansialnya. Demi sentosa dan sejahteranya kehidupan tiap anggota keluarga.

Jadi nambah anak siapa takut?

*eeeeh tapi nurut pemerintah aja deh kalo saya dua aja cukup*
*ngucapin doa yang banyak*
*abis lahiran pasang spiral :p*

Sabtu, 02 Februari 2013

Our Vacation : Yogya...Yogyess (Part 2)

Cerita tentang liburan kami sekeluarga ke Jogja lagi ya. Nah ini beberapa lokasi tujuan wisata yang menurut saya cocok buat dikunjungi sama anak-anak juga. Kami mulai jalan-jalan ke lokasi ini di hari kedua. Pagi-pagi jam setengah 8, kami sudah berangkat cari sarapan dengan rencananya jam 9 udah ada di Taman Pintar. Lokasi Taman Pintar ini deket sama Malioboro, dari hotel bisa naik becak. Mau jalan juga bisa sih cuma agak jauh. Nanti keburu capek duluan si Kay. 

Taman Pintar
Tiket untuk masuk ke Gedung Memorabilia, Gedung Oval dan Gedung Kotak, pengunjung dikenai Rp 15.000 untuk dewasa dan Kay yang 2,5 tahun nggak dikenai biaya. Oia selain tiga gedung itu ada Gedung Paud Barat dan Paud Timur dikenai biaya Rp 5.000 untuk tiket masuknya. Untuk belajar membantik dan Planetarium juga Rp 5.000 untuk tiket masuk masing-masing lokasi.

Kami hanya mengunjungi Gedung Memorabilia, Oval dan Kotak. Gedung Memorabilia, terdapat tiga zona yaitu zona tentang sejarah Yogyakarta.  Disana kita belajar mengenal Sultan Hamengkubowono mulai dari yang pertama sampai yang terakhir sekarang ini. Selain itu juga ada macam-macam prajurit keraton yang ternyata jenisnya banyak tergantung pangkatnya. Zona yang kedua tentang Pahlawan-pahlawan dan kejadian sejarah tentang pendidikan. Zona yang ketiga tentang Kepresidenan Republik Indonesia mulai Soekarno sampai SBY.


Gedung Oval dan Kotak, gedung yang kedua kami kunjungi. Pertama kali disambut dengan akuarium besar dan Dinosaurus raksasa yang cukup membuat Kay takut hihihi. Setelah lanjut lagi ke  ruangan berikutnya mulai bisa menikmati karena banyak yang bisa dilihatnya. Ada alat peraga sains dengan petugas yang siap membantu menjelaskan seperti munculnya bunyi, gerak, warna, listrik, planet, dan juga ada alat simulasi tsunami, simulasi gempa. Masih banyak alat peraga lainnya yang bisa dicoba oleh anak-anak. Di area terakhir lebih mengenalkan tentang budaya Indonesia dengan menampilkan rumah adat, jenis-jenis wayang, proses pembuatan macam-macam batik, permainan gamelan, dan lainnya. Pengunjung bisa ikutan nyobain lewat alat-alat peraga yang disediakan.

Museum Anak Kolong Tangga
Pertama baca ulasan tentang museum ini di Liburan Anak dan langsung masuk list tujuan kami. Unik ya namanya, diberi nama "Kolong Tangga" karena letaknya tepat dibawah tangga concert hall Taman Budaya. Awalnya kami tidak tahu kalau ternyata satu tempat dengan Taman Budaya. Satpam di sana ketika kami tanya di mana lokasi Museum Anak Kolong Tangga banyak yang bingung, tahunya ya Taman Budaya. Petunjuk tentang museum pun nggak ada eh ternyata tempatnya memang di dalam Taman Budaya.

Museum Anak Kolong Tangga ini berisikan tentang permain-permainan anak yang ada di Indonesia dan Dunia. Ada lebih dari 400 koleksi disini, sayangnya tempatnya agak kecil, yang mengunjungi saat itu pun cuma kami saja. Sepi pengunjung karena buka hari libur mungkin. Ternyata pendiri museum ini adalah warga Belgia bernama Rudi Corens, beliau menyumbangkan koleksi pribadinya untuk melengkapi museum ini.

Kesan pertama buat saya pribadi sih berasa nostalgia dengan masa kecil. Mainan-mainan yang dulu saya mainkan dan nggak bisa kita jumpai lagi pada permainan anak sekarang, melihatnya kembali jadi excited banget. Kita bisa melihat koleksi gasing dari berbagai daerah di Indonesia, Coklak yang ternyata di luar negeri juga ada permainan ini. Pokoknya harus kesini deh, cocok buat anak dan orang tua banget hehehehe..

Alamat:
Museum Anak Kolong Tangga, Taman Budaya Jl. Sriwedari no 1 Timur Benteng Vredeburg, UtaraTaman Pintar

Taman Lampion Monumen Jogja Kembali

Oia kami juga sempet ke sini, awalnya nggak tahu tentang Taman Lampion atau disebut juga Taman Pelangi. Tahu lokasi ini karena nggak sengaja baca poster acaranya di bandara. Lokasi ini dibuka pada pukul 17.00 -22.00, jadi siap-siap jaket kalau mau kesini, udara malemnya cukup dingin dan berangin. Tiket masuknya Rp 10.000. Transportasi menuju ke sana dari hotel kami bisa dengan Trans Jogja, begitu pun pulangnya kembali ke hotel. Kalau mau naik taksi untuk pulangnya bisa juga (Trans Jogja hanya sampai jam 20.00), minta bantuan petugas mencarikan atau pesan via telepon. 
Seperti namanya banyak lampion dengan berbagai bentuk seperti bunga, burung, sapi, Hello Kitty, kupu-kupu dan lainnya yang ditata di sepanjang jalan ataupun digantung. Cantik deh pemandangannya. Selain itu juga ada wahana permainan untuk anak-anak seperti kereta-keretaan, bola air,sepeda tandem, dan becak mini. Stan penjualan makanan dan minuman juga cukup banyak. Kami tidak sempat mencicipi karena mengejar waktu pulang dengan Trans Jogja. 
Setelah melihat lampion-lampion cantik, kami duduk dipinggir kolam sambil menikmati wedang ronde dan foto-foto pastinyaaaah hehehe.

Dua Ringin Keraton
Malam terakhir di Jogja kami habiskan disini. Banyak penjual mainan dan permainan kereta yang dihias lampu warna-warni. Kay seneng banget di area ini karena ada penjual gelembung sabun yang sedang mainin jualannya. Jadilah anakku lari-lari mengejar-ngejar bubble sambil teriak-teriak kegeringan dan dapat teman baru yang sama-sama mengejar bubble hihihihi.. "Bun, Kay suka main"komentarnya.
Setelah capek main kami makan kacang godog, Rp 5.000 dapat satu bungkus plastik isinya banyak banget. Padahal kalau beli di Depok cuma dapet nggak sampe setengahnya mungkin hahaha.

Liburan kali ini berkesan banget dan berasa ga capek karena kami menjadwalkan tidur siang supaya Kay juga bisa istirahat. Orang tuanya aja capek apalagi anaknya kan kalo nggak istirahat. Kay juga banyak belajar kosakata baru yang biasanya dikenalnya lewat nyanyian seperti becak dan delman. Ia juga mulai berani bertanya padaorang lain ketika saya nggak bisa menjawab, saya menyuruhnya bertanya pada orang yang berkepentingan menjawab.

Okeeeee saatnya mengisi pundi-pundi liburan lagi untuk liburan selanjutnya hihihi

Jumat, 01 Februari 2013

Today's Outfit: Jogja...Yogyess



Our Vacation : Yogya...Yogyess (Part 1)

Impian punya pos liburan terwujud juga tahun lalu, mulai pertengahan tahun. Yeiii, berasa tenang kami bisa merencanakan liburan tanpa harus deg-degan mangkas pos lainnya terutama tabungan. Maunya seneng-seneg, pulang-pulang bisa senep liat sisa saldo *duh ketok-ketok 3x*. Ga besar tapi cukuplah untuk dihabisin liburan lokal pertama kali. Kalau keluarga yang lain sibuk ngerencanain liburan akhir tahun dan awal tahun, kami masih tenang-tenang aja. Pos liburan masih belum cukup sih alasannya hihihi, secara high season juga ya akhirnya masih sanggup menunggu waktu yang tepat. 
Ehm pas pos liburan cukup, tanggal cuti Suami sudah pasti, tujuan liburan lokal pun kami pilih ke Jogja. Alasannya sih, pertama ga jauh-jauh amat, kedua tujuan yang tepat untuk liburan anak secara Kay masih 2,5 tahun di jogja banyak tempat seru untuk Kay juga bisa ikut menikmati, ketiga makanannya ga mihil-mihil amaaaat cyin (tetep yaaa ibu-ibu banget!!). Sebulan sebelum hari H, saya sudah booking tiket pesawat dan hotel. Kami mau kemana saja pada hari pertama, kedua dan ketiga juga sudah di bikin list. Baca-baca dikit tentang peta Jogja mengira-ngira urutan tujuan kami nanti. 
Untuk maskapai kami pilih Air Asia yang banyak pilihan promo. Nah ini juga menentukan tanggal berangkat dan lamanya di Jogja karena menyesuaikan tiket promonya. Awalnya kami merencanakan 5 hari jadi 4 hari saja. Lumayan dapet 800ribuan PP Jkt-Jogja, 2 dewasa 1 anak plus bagasi 45 kilo (yang HARUS kami bayar juga, padahal ya ga segitu-gitu amat bagasi kami) total 1,1jt untuk tiket. Sedangkan untuk hotel kami hunting disini , dapet rate kamar untuk 4 hari 3 malam total 1,1jt. Lumayan :D
Ameera Boutique Hotel, terletak di jalan Dagen, Malioboro. Hotel bintang tiga, lumayan nyaman dengan dekorasi ala-ala tradisional jawa. Cuma kamar kami agak kecil (namanya juga harga promo maaak, maunyaaaa???hihihi) tapi nyaman. Tidak ada fasilitas seperti kolam renang atau tempat nggym, karena fasilitas lengkap nggak masuk dalam list kami dalam pilihan hotel. Kami lebih banyak merencakan jalan-jalan daripada banyak menghabiskan waktu di kamar. Tapi disekitar situ banyak kok hotel-hotel lain, ada Ibis Style dengan rate mulai 650ribuan atau hotel-hotel bintang tiga seperti Ameera.

Malioboro dan Beringharjo

Enaknya menginap di kawasan Malioboro adalah cari makan dan mau kemana-mana juga gampang. Mau cuci mata ke Malioboro tinggal jalan aja dari hotel. Pengen muter-muter terus males jalan, tinggal panggil becak yang mangkal  depan hotel. Keliling-keling antara 5.000-15.000. Kalau mau agak jauhan bisa naik Trans Jogja, Haltenya ada di Malioboro (dari Ameera sih tinggal jalan aja) tiketnya 3000 per orang. Mau ke Mall yaaah tinggal jalan ajah. Untung anakku kuat jalan. Liburan tanpa stroller mah udaaah biasaaaaa *nepuk dada* :p. 
Jadi ya kalo pagi sampe siangnya kita jalan-jalan keliling Jogja. Pulang ke hotel tepar dan tidur siang. Sorenya mandi, abis magriban jalan-jalan malem sekitar Malioboro. Arrrrgggg seruuuu. Itu Malioboro rame mulu. Tiap malem di sana ada pertunjukan jalanan, ada kelompok main gamelan, nari, pengamen-pengamen. Cuma ya gitu tiap jalan becak-becak ga henti-hentinya nawarin jasanya, kitanya juga ikut ga berenti bilang nggak sepanjang jalan hihihi.

Pagi-pagi cari sarapan juga tinggal jalan aja. Di pinggir-pinggir jalan udah ada yang jualan pecel, gudeg, atau gorengan. Enak banget, pagi-pagi sambil nyeruput teh anget sambil liat jalanan malioboro yang masih sepi. Pedagang belum memulai kesibukannya dan lalu lintas masih nggak terlalu ramai. Entah suasananya beda aja gitu. Malam hari mau makan juga nggak susah. Banyak pilihan macam-macam kuliner.
Liburan kami bukan liburan belanja jadi kami nggak terlalu lapar mata untuk belanja belanji. Palingan cuma beli  barang-barang lucu dan oleh-oleh aja. Kalau mau belanja belanji banyak pilihan ada kerajinan perak, pusat batik, t-shirt Dagadu, atau kerajinan wayang dan lain-lain


Kuliner Jogja
Ke Jogja HARUS nyobain Gudeg Yu Djum. Konon terkenal banget, jadi ya penasaran dong. Cita rasanya yang diterusin turun temurun, ternyata sekarang udah generasi ke empat loh. Tempatnya nyempil masuk gang gitu. Terus suasananya masih tradisional banget kesannya. Murah meriah, saya sama suami pesen nasi Gudeg telur+Gudeg ayam+2 minum abisnya 27.000. Rasanya wuenaak patut coba.  Dan kita bisa liat dapur mereka lo. Masak gudeg dengan gentong dari tanah liat dan dimasak dengan kayu bakar. Pekerjanya juga ramah waktu ditanya-tanya tentang masak gudeg dan kalo tahan sama panasnya sih bisa juga bantu-bantu bikin gudeg. Suka banget deh sama suasana makan disana. tempatnya rumahan, kita makan dihibur dengan nyanyian keroncong yang mendayu-dayu. Perut kenyang, hati senang. Dan pelanggan bisa bungkus juga buat oleh-oleh. Oia deket hotel ada juga yang jualan pake nama Gudeg Yu Djum tapi ternyata mereka ga buka cabang. Jadi kalau mau nyobain mending langsung aja dateng ke tempatnya. Dari hotel, kami naik taksi sampai sana habis 31ribuan karena lokasi lumayan jauh dari daerah Malioboro. Alamatnya Jalan Kaliurang Km 4,5 Jogja karta. Tanya aja supir taksinya pasti tau dehhhh.

Ke Jogja juga harus makan Mie Godog (prinsip!:p). Kata suami yang enak Bakmi Kadin. Kalau mau nyobain jangan lebih dari jam 7 malem deh kesananya, gak bakal kebagian kayak kami. Akhirnya kami nyobain Mie Godog pinggir jalan. Rasanya enaklah dibanding Mie Godog di Depok hahaha. 2 porsi dan 2 minum habis 25ribu. Porsi semangkok lumayan banyak juga. Pastinya kenyaaaaaaang...

Oleh-Oleh

Seperti biasa kalau oleh-oleh kami mencari magnet kulkas hihi. Dapet magnet kulkas Punokawan di Mirota, tapi sayangnya nggak lengkap.  Terus ada bros batik, kayaknya biasa ya di mana-mana juga ada, tapi udah suka banget sama bahan dan motif batiknya. Gelang ukir batik dan cermin kayu lucuuuu juga masuk kantong belanja hihi. Oia ada yang pernah nyobain coklat Monggo khas jogja?saya baru pertama kali dan udah jatuh cinta, eh Kay juga doyan yang Dark Chocolate. Pabriknya ada di Kotagede, Jalan Dalem KG III/978 RT 043 RW 10 Telpon : 0272 7102202. Kalau mau gampang di Mirota dan Circle K juga ada tapi variannya terbatas, paling lengkap ya di pabriknya. Kotagede sekitar 7 km dari Malioboro.
Berburu oleh-oleh, Pak tukang Becak siap membantu. Keliling ke Bakpia 99, Dagadu,Pusat Batik dan Perak, Keraton hanya Rp 5000. Saya sih mending kasih lebih karena semua itu lokasinya lumayan jauh-jauh sodara-sodaraaaa.  Fun fact: Kami pikir mungkin Pak Becak dapet ceperan dari toko-toko tersebut. Ternyata nggak, ada yang kasih semacam voucher dan tiap tiga bulan diundi. Pak Becak bisa dapet motor, televisi, atau becak. Dalam dua bulan mereka bisa mengumpulkan sampai 50 undian katanya. Ada juga yang kasih sembako dan voucher belanja Mirota pas lebaran. Lumayan juga, hubungan kerjasama yang saling menguntungkan.

Kalau mau lihat foto-foto kami selama di Jogja yuk mampir ke blog saya yang ini yah. Cerita liburan lokal kami lanjut ke Part 2. Cekidot :D