Sabtu, 31 Mei 2014

Getaway : Terdampar Di Kota Tua

Awalnya hanya menemani hunting untuk perlengkapan jualannku. Ternyata nyampe di Kota Tua. Jarang-jarang ke daerah Kota dan kami pun menjelajah. Sayangnya museum tutup, dikarenakan tanggal merah. Jadilah kami hanya berkeliling dan foto-foto.
Salah satu tempat wisata asiik. Bener deh, mungkin kalau ditata dengan lebih baik lagi jadi semakin cantik dan oke. Terutama sampahnyaaa, seandainya yang kesana lebih sadar untuk buang sampah pada tempatnya.
Bangunan-bangunan tua memiliki kesan berbeda ya. Seakan berada di abad ke berapaa gitu. Bangunan pun sudah ga terawat dengan baik.
Perlengkapan yang sebaiknya dibawa: air minum, payung atau topi, berpakaian yg menyerap keringat, dan alas kaki yang nyaman berjalan jauh.

Our Weekend Getaway : Kebun Raya Bogor

Kebun Raya Bogor, sudah pernah sih kami ke sini tp belum dieksplor lebih lagi. Nah kali ini, puas deh keliling seluruh Kebun Raya Bogor. Seruu! Panas tapi ketutup dengan pohon yang tinggi-tinggi. Amazed dengan akar-akar pohon yang besarnya sampai ga bisa dipeluk. Subhanallah, butuh beratus tahun bisa jadi seperti itu.
Penting untuk dibawa : tikar, air minum, makan kecil, anak-anak berpakaian nyaman. Oh oh satu lagi KAMERA karena keren banget buat foto-foto hihi.
Hayoooo budayakan weekend tanpa mall dan eksplor sekitar kitaa.

Selasa, 13 Mei 2014

Our Weekend Getaway : Kuntum Farmfield

Yeiii, ini minggu kedua kami wiken tanpa ke mall. Mengisi wiken dengan kegiatan seru dan asik tanpa ke mall sering kami lakukan. Dulu pernah sampai 8 minggu nggak ngemall. Positifnya Orang tua jadi lebih kreatif mikirin kegiatan apa yang bisa bikin anak-anak happy, edukatif, dan murah meriah (itu mah orang tua jadi lebih happy haha). 


Awalnya baca postingan teman di path, akhirnya browsing dan baca review yg menarik tentang Kuntum Farmfield. Kami pun memutuskan untuk main-main ke sana. Berangkat pagi-pagi, bermodal google map sampai juga ke lokasi. Kuntum Farmfield, mengusung tema pertenakan dan perkebunan. Tiket masuk Kuntum Farmfield, Rp 20ribu untuk weekdays dan Rp 25ribu untuk weekend. Di pintu masuk, petugas menyambut dan menawarkan topi caping. Ada juga ukuran untuk anak-anak. Cuaca yang cukup panas, sangat terbantu dengan topi caping sebagai pengganti payung. Begitu masuk kami ke kandang sapi, lanjut ke kandang kambing, kelinci dan marmut. Ah suka deh dengan tempatnya, sangat stroller friendly dan termasuk bersih dan nggak bau meski ada banyak binatang. Kay mencoba memberi rumput pada sapi dan memberi susu pada anak kambing. Pakan binatang bisa dibeli di petugas. Untuk susu Rp 5000 per botol, rumput wortel juga Rp 5000 per ember, pakan ikan Rp 2000 per plastik. Selain memberi makan, anak-anak bisa megang, mengelus dan menggendong binatang. Ini nih yang bikin emaknya was was, duh kotor, duh bulunya nempel dibaju haha. Tapi kali ini gapapa deh, tenang aja ada tempat cuci tangan di sana. Untuk yang berniat ke sana bisa bawa baju ganti untuk anak-anak. Selain itu anak-anak bisa berlarian kejar bevel dan Ayam di sekitar wilayah unggas. 

Ada kolam pemancingan juga, Kay sudah minta untuk ikutan mancing. Berhubung Didinya nggak suka mancing jadi ditawarkan kegiatan lainnya. Ada pula kegiatan berkebun dan memanen tapi kami nggak nyobain karena uda kelaparan. Juga ada melukis caping, tapi sayang Hanya untuk rombongan minimal 10orang. 

Kegiatan di Kuntum ini pengalaman seru buat Kay, secara kami nggak punya binatang peliharaan dirumah hihi. Belajar menyayangi binatang itu yang ingin kami berikan melalui kegiatan ini. 

Selasa, 06 Mei 2014

Pesan Pagi Ini

Pagi ini, banyak dapet pesan dari Bu Elly tersayang. Bbm, WA,  path daaan memutuskan untuk copas di blog. Kita para orang tua, musuh kita jelas dan nyata. Kekerasan seksual, pelecehan, pornografi, bullying, dan narkoba. Kita juga ga bisa mengharapkan perlindungan negara, pemerintah, presiden, dan orang lain. Orang tualah yang harus mempersiapkan anak-anak kuat menghadapi dunia mereka lagi. Dunia yang tidak bisa kita tebak dan kita jangkau.

Dari bu Elly Risman psi.:
Menyikapi kejadian kekerasan seksual di JIS & Sukabumi, serta kasus kekerasan seksual antar anak, remaja, dll, yg saat ini byk terjadi di sekitar kita, maka sikap  Ayah Bunda:

1. Bekali anak dengab pemahaman pentingnya menjaga diri. Bahwa dirinya amat sangat berharga, tidak sembarang orang dapat menyentuhnya.

2. Tekankan pada anak, agar berhati2 terhadap sentuhan dari org lain.
Ajari perbedaan sentuhan :
• Sentuhan baik > atas bahu & bawah lutut
• Sentuhan membingungkan > bawah bahu sampai atas lutut
• Sentuhan buruk > sentuhan pada bagian2 yg ditutupi pakaian dalam
Ajari anak bagaimana harus bersikap bila menerima sentuhan buruk dan membingungkan. Meski sentuhan itu dr org laki2 terdekatnya (paman, kakek, tetangga, bahkan ayahnya sendiri).

3. Semaksimal mungkin hindari anak2 dr gadget (smartphone, tablet, ipad), tv, komputer, lebih baik berikan mainan utk kegiatan fisik semisal, bola, sepeda, bowling2an, dan atau buku2 cerita/pengetahuan, buku aktifitas (Ingat : buku adalah investasi berharga yg kita tanam utk anak), dan atau mainan edukatif (puzel, lego, balok, tangram, kartu2 yg mendidik, dll - sdh banyak dijual di toko buku.

4. Berikan "underwear rule". Aturan pada anak dlm berpakaian, di mana, kapan dan pada siapa boleh membuka pakaian dalam. Jangan biasakan anak kita (usia balita) hanya memakai pakaian dalam saja saat di rumah, meski sdg bersama orgtua/anggota keluarga. Mulai berikan pemahaman ttg aurat laki2 adlh dr pusar sampai lutut, dan aurat perempuan semua, kecuali telapak tangan dan muka.

5. Berikan aturan sesuai Islam, sejak usia 7 thn sdh dipisah tidurnya anak laki2 dan perempuan. Dan tidak boleh tidur dlm satu selimut. Bila masuk kamar orgtua (pd saat sebelum subuh, antara zuhur dan ashar, dan ba'da Isya) harus mengetuk pintu terlebih dahulu.

6. Orgtua tdk membiasakan diri hanya memakai handuk saja saat keluar dr kamar mandi. Aturan ini jg hrs dibiasakan pd anak2 kita. ( dari ibu Elly Risman)

Jumat, 02 Mei 2014

Jawaban: Gambar apa ini?

Kay bercerita ia menggambar gajah yang sedang makan daun. Gajah itu makan pakai hidungnya, begitu celotehnya. Tapi tetap tak bisa melihat di mana bentuk gajahnya hahaha. Setelah aku putar papan tulisnya, ajaib....ada bentuk serupa gajah. Kok bisaa sih kaaak?
Ternyata anak-anak itu imajinasinya luar biasa. Mereka melihat bukan dari satu sisi saja, beda dengan orang dewasa. Hmmm tugasnya orang tua adalah tidak membunuh imajinasi mereka dengan sifat sok dewasanya orang tua.