Senin, 01 Juli 2013

Curhatan Patah Hatinya Seorang Ibu

Kay muntah dan demam kemarin, masih bikin was was saya. Demamnya sampai 39°C, Kay gemetar dan mengigau setiap tidur. Badannya lemas dan belum mau makan meskipun sudah nggak muntah lagi. Ini baru pertama kali ia seperti ini. Akhirnya menyerah pada paracetamol berharap panasnya turun dan ceria lagi. Besoknya panasnya mulai turun meskipun masih anget2 dikit. Tapi masih belum ceria, matanya sayu ga ada gairah. Ohhhh aku kangen anakku yang ceria, manaaa dia. Kata orang gara-gara punya adik. Hmm saya sih nggak percaya. Karena ia tidak menunjukkan perubahan apapun, cari perhatian, cemburu atau nggak suka. Justru ia pengen di deket Ale terus. Tapi saya larang karena takut tertular. Parnooo banget deh pokoknya lihat Kay sakit kali ini.
Selang beberapa hari, Didi cerita Kay ngigau nyariin Saya setiap malam. "Kalo abis nyusuin balik ke kamar lagi Bun, kasian Kay nyariin terus". Yaaah Didi, Bun juga pengennya gitu, tapi Ale lagi kuat banget nyusunya nggak mau lepas. Jam tidurnya belum teratur jadi belum tahu sela-selanya. Tapi mendadak saya nyesek sendiri. Apa saya yah yang berubah di mata Kay. Pas dia sakit nggak bisa nemenin tidurnya, nggak bisa peluk-peluk pas dia butuh.
Pas Kay uda masa penyembuhan, apa yang dia butuh apa-apa Didi.Malam pun nggak mau lagi tidur dengan saya.Tengah malem waktu dia uda pules banget tidurnya, diam-diam saya peluk sangking kangennya pelukan sama Kay. Yang biasanya nggak bisa tidur tanpa pelukan saya sekarang mendadak menolak dekat-dekat saya. "Aku nggak mau sama Bun, Aku bisa tidur sendiri". Berkali kali menolak seperti itu. Patah hati. Malam itu langsung sesenggukan sampai pagi. Mata lebam. Hati hancur.
Pelan-Pelan saya coba dekati lagi. Saya ajak becanda sampai ketawa. Ya ampuuun serasa uda lamaaaa banget nggak denger ketawanya. Pas lihat Kay ketawa berasa ada pelangi yang indah banget >.<. Saya bacain buku cerita setiap mau tidur seperti biasa yang kami lakukan. Rutinitas setiap hari yang biasa kami lakukan saya hidupkan lagi. Ajak Kay belanja setiap pagi, sore jalan-jalan, menggambar dan lain-lain. Ditambah rutinitas baru becanda dengan Ale. Serrruuu. Dan semua mulai kembali seperti semula. Rasa percaya Kay mulai muncul lagi. Ini berharga banget. Sedih saya digituin sama anak yang selama ini bergantung pada saya. Dari mana tau uda balik semua lagi? Dalam tidurnya tiba-tiba Kay menarik tangan saya terus dia genggam.Ya Allah... jangan biarkan genggaman ini lepas sampai kapan pun.

4 komentar: