Sabtu, 13 Oktober 2012

Keberanian Besar si Tubuh Mungil

Hari ini, saya mengajak Adik dan Kay makan di luar
Malam minggu, suami jauh,galau rasanya kalau tidak kemana-mana
Akhirnya kami memutuskan makan di luar
Walau sebenarnya ingin duduk santai menikmati suasana selain di rumah

Pesanan sudah datang, percakapan sudah ngalor ngidul
Tiba-tiba "Bun...."kata Kay sambil memasang mata kucing yang memelas
"Oh, Adek mau balon" sepertinya pramusajinya mendengar percakapan kami.
Wuih Kay senengnya seperti Bun ketika dapat arisan hihi

"Bun..." katanya lagi. Tanpa perlu melanjutkan saya sudah menangkap maksudnya
Kay tidak suka dengan bentuk balon pedang.
Ia terus melirik Mbak di meja sebelah yg memakai balon di kepalanya
"Kay mau balon yang kayak gitu" tanya saya
Kay menarik tangan saya supaya berdiri dan meminta lagi pada pramusaji
"Kay kalo mau balon lagi bilang sama Tantenya"
"Kay deketin Tantenya minta baik baik ya"
"Nggak mau" kata Kay
"Kalau Kay nggak bilang apa maunya Kay, Tantenya nggak akan tahu nak. Ayo Kay berani kok"
Kay memang agak lama merasa nyaman berhadapan dengan orang baru. Banyak yang mencapnya sebagai anak pemalu karena ini.


Tanpa saya duga dia turun dari kursi dan berlari mendekati pramusaji
Dari jauh saya melihan si mungil itu
"Tante, aku mau balon yang ada di sini (menunjuk kepalanya)" si pramusaji tertawa.
"Ohhh mau di ganti, yuk kita ganti yah"
Diujung percakapan mereka, Kay mengucapkan "Makasi Tante"
Pingin nangis rasanya karena terharu
Si Mungil ini berani mengutarakan keinginannya kepada orang baru baginya
saya cium pipinya "Bun bangga padamu nak"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar