Di sebelah kanan Toko Yen Yen, terdapat sebuah klenteng atau vihara. Klenteng ini bernama Thay Hin Bio. Warna-warna cerah dari klenteng ini menarik untuk di abadikan. Kami pun melihat ke sana. Penjaganya memperbolehkan kami foto-foto di sana. Tapi aku yang malah sungkan, takut mengganggu yang sedang ibadah. Aku pun akhirnya hanya foto-foto di luar saja.
Minggu, 27 Juli 2014
Lampung : Kripik Yen Yen
Kripik Yen Yen, kayaknya oleh-oleh favorit deh dari lampung. Terutama kripik pisang coklat, paling banyak yg nitip ini kalo lagi ke Lampung. Tokonya berlokasi di Teluk Betung, mudah mencarinya Daaan rameeee bangettt. Di tokonya banyak foto artis-artis yang juga beli oleh-oleh di sini. Memang cukup terkenal dikalangan pemburu oleh-oleh. Pilihan oleh-olehnya pun banyak bukan hanya kripik aja, sambel, kemplang, manisan,dodol pun ada. Tapi inceran saya tetap pisang coklat (aku bisa menghabiskan satu bungkus dalam sekejap........sendirian). Sebungkus dihargai Rp 9500 dengan berat 250gr. Yeiiiii...semoga aman sampe rumah dan ga dicemilin di jalan hihihi.
Sabtu, 26 Juli 2014
Lampung : Pantai Pasir Putih
Aku menghabiskan separuh masa kecilku di kota ini, Bandar Lampung. Dan Pantai Pasir Putih seperti bagian dari memori masa kecil yang kuingat. Dulu orang tuaku sering mengajak ke sini.
Pagi itu, setelah selesai sahur ternyata anak-anak ikut bangun. Tumben, biasanya mereka tak pernah terganggu tidurnya. Akhirnya, Didi mengajak kami melihat pantai dengan berbekal google map dan bertanya. Ternyata tidak terlalu susah mencarinya, hanya 19km dari rumah Mama. Jarak yang ditempuh Didi ke kantor 25km dengan macet, sedangkan ini lancaaarrr hanya setengah jaman sampai.
Sepertinya pantai ini ga seperti dulu, ga bisa main pasir, agak kotor. Sayang. Tapi pemandangan yang ditawarkan bikin ga sia-sia ke sini. Pantai yang dikelilingi bukit-bukit, dan udara yang segar. Semoga pantai ini bisa dikelola dengan lebih baik lagi..
Lampung : Hiburan Rakyat di PKOR
Di dekat rumah Mama, ada lapangan yang biasanya jadi tempat hiburan untuk warga setempat, terutanma untuk anak-anak muda. Tempat hiburan yang murah meriah dengan banyak permainan untuk anak-anak. Ternyata kalo malam ramaiiii banget. Anginnya juga kencang jadi untuk yang ingin ke sini jangan lupa pakaikan anak-anak jaket. Suara kembang api ga berhenti-henti. Jadi bukan hanya tahun baru aja, setiap hari kayaknya ada aja yang mainin.
Lapangan ini mirip dengan alun alun di Jogja yang terdapat juga banyak permainan dengan lampu-lampu. Lagu anak-anak pun terdengar di mana-mana. Seruuuu, siap-siap deh anak-anak minta main ini itu. Hihihihihi
Cerita Mudik Lebaran
Sebagai keluarga perantauan, mudik kayaknya sudah tradisi setiap lebaran. Jarang-jarang juga ketemu orang tua jadi lebaran seperti moment yang pas buat menghabiskan waktu sama-sama. Hampir tiap tahun selalu mudik, mungkin beberapa kali aja lebaran di Depok. Tahun kemarin, karena baru lahiran Ale jadinya lebaran di rumah tanpa ketupat, opor dan rendang tapi malah jalan-jalan ke mall hihi. Jalanan sekitar Jakarta memang sepi tapi boook mallnya rame bingits.
Tahun ini kami mudik jalan darat dengan mobil. Baru pertama kalinya nih, biasanya jauh-jauh hari udah ikut berburu tiket pesawat. Ternyata seru juga naik mobil, lebih santai dan lebih ramah di kantong :). Kami berangkat H-4 lebaran, uda deg-degan aka takut macet dan anak-anak kecapean makanya milih hari yang mungkin belum terlalu rame. Kami pergi jam 6 pagi dan sepertinya tepat banget, jalanan relatif lancar dan belum terlalu padet. Dari rumah ke Merak butuh 2 jam, antri kapal 2 jam, perjalanan via laut 1,5 jam, bakhaeuni ke rumah butuh 2 jam. Sore jam 3an, kami uda leyeh-leyeh di kamar. Oh ya di kapal, kami masuk diruangan ber-AC. Lebih nyamannya untuk anak-anak terutama Ale yang sedang hobi jalan. Ada juga tikar untuk lesehan di lantai. Untuk masuk ke ruangan ini setiap orang dewasa dikenai 10rb saja. Untuk masuk ke pelabuhan, per mobil dikenai Rp 275rb. Alhamdulilllaaaahhh. Perkiraan kami magrib baru sampai rumah Mama,ternyata lebih cepet dan lancar.
Tahun ini kami mudik jalan darat dengan mobil. Baru pertama kalinya nih, biasanya jauh-jauh hari udah ikut berburu tiket pesawat. Ternyata seru juga naik mobil, lebih santai dan lebih ramah di kantong :). Kami berangkat H-4 lebaran, uda deg-degan aka takut macet dan anak-anak kecapean makanya milih hari yang mungkin belum terlalu rame. Kami pergi jam 6 pagi dan sepertinya tepat banget, jalanan relatif lancar dan belum terlalu padet. Dari rumah ke Merak butuh 2 jam, antri kapal 2 jam, perjalanan via laut 1,5 jam, bakhaeuni ke rumah butuh 2 jam. Sore jam 3an, kami uda leyeh-leyeh di kamar. Oh ya di kapal, kami masuk diruangan ber-AC. Lebih nyamannya untuk anak-anak terutama Ale yang sedang hobi jalan. Ada juga tikar untuk lesehan di lantai. Untuk masuk ke ruangan ini setiap orang dewasa dikenai 10rb saja. Untuk masuk ke pelabuhan, per mobil dikenai Rp 275rb. Alhamdulilllaaaahhh. Perkiraan kami magrib baru sampai rumah Mama,ternyata lebih cepet dan lancar.
Persiapan mudik jalan darat kami :
1. Mobil dibuat senyaman mungkin sehingga anak-anak bisa istirahat dengan enak dan nyaman selama perjalanan.
2. Camilan yang banyaaaak di mobil.
3. Siapin makanan dari rumah jadi bisa sarapan dan makan siang tanpa jajan.
4. Obat-obatan pribadi.
5. Baju ganti selalu siap di mobil.
6. Pakaian yang nyaman dan gampang untuk anak supaya gampang pipis di toilet umum.
1. Mobil dibuat senyaman mungkin sehingga anak-anak bisa istirahat dengan enak dan nyaman selama perjalanan.
2. Camilan yang banyaaaak di mobil.
3. Siapin makanan dari rumah jadi bisa sarapan dan makan siang tanpa jajan.
4. Obat-obatan pribadi.
5. Baju ganti selalu siap di mobil.
6. Pakaian yang nyaman dan gampang untuk anak supaya gampang pipis di toilet umum.
Selamat mudik dan maaf lahir batin yaaa...
Wisata Kuliner Lampung : Bakso Sony
Kalau ke Lampung harus cobain bakso ini. Menurut lidahku termasuk bakso yang enak apalagi kalau lagi laper passss banget (yaiyalah kalo laper semua juga disikat :p). Cabang Bakso Sony banyak dan gampang dijumpai di sekitar Bandar Lampung. Seporsi dibandrol dengan harga 15ribu, semangkok porsinya pas ga terlalu banyak atau sedikit. Pelanggan datang dan pergi, warungnya ga pernah sepi. Wow..aku sampe heran kok bisa ya, jadi pegawainya ga pernah nganggur deh hihi. Bandar lampung adalah kota transmigran jadi makanan khasnya susah dijumpai. Masakan Padang, Palembang, Jawa mudah dijumpai. Menurutku Bakso Sony seperti ikon kuliner do Bandar Lampung, bisa dijadikan makanan yang harus dicoba kalau berkunjung ke sini.
Langganan:
Postingan (Atom)