Laskar Pangrango :D |
Didi mendirikan Tenda |
Anak-anak di hutan pinus |
Laskar Pangrango :D |
Didi mendirikan Tenda |
Anak-anak di hutan pinus |
Dulu, ketika masih usia dua-tiga tahun, Kay sering menanyakan semua hal dengan satu pertanyaan, "apa ini (atau itu)?". Semua ditanyakan, bahan diulang-ulang. Bisa juga ia memberondong apa ini, apa itu lalu kembali ke pertanyaan awal. Itu lumrah. Semua anak begitu kan. Bertanya adalah cara anak memahami dunia mereka. Sama saja seperti orang dewasa di tempat baru, kantor baru atau lingkungan baru, butuh mengerti segala hal dan pasti akan mempertanyakan apa yang baru itu baginya.
Makin kesini pertanyaan bukan sekedar apa ini atau apa itu. Kemampuan berpikirnya mulai terlihat berkembang. Bukan sekedar ingin tahu, tapi ingin mengerti alasan semuanya. "kenapa, kenapa, kenapa, dan kenapa". Kenapa hujan? Kenapa adek nenen? Kenapa harus mandi? Kenapa bun berjilbab?. Hal yang biasa terjadi sehari-hari dan menjadi hal wajar bagiku, bagi anakku mungkin itu ajaib, luar biasa, aneh. Hmm mungkin aku yang menganggap semuanya biasa dan berhenti bertanya dan mencari tahu. Mungkin juga ya. Tapi karena Kay, aku pun jadi ikut belajar memahami bahkan untuk hal yg terkecil pun.
Suatu siang, ia berceloteh tentang kado ulang tahun. Aku bilang minta sama Allah juga ya nak, biar bun diberikan rejeki. Lanjutnya ia bertanya, "kenapa kita berdoa? Gimana caranya doa dikabulkan Allah?". Kadang aku suka senyum sendiri mendengar setiap tanya anak empat tahun ini. Tubuhnya memang mungil tapi yang dipikirannya hal-hal yang kompleks, membuat Bunnya tak berkutik. Hahahaha.
Aku senang anakku bertanya. Artinya otaknya berkembang normal. Aku pernah mendengar orang tua yang berkomentar, "bawel lo yaa, diem deh" pada anaknya. Memang kalau sudah bertanya tak henti, sedangkan pikiranku terbagi dan tanganku bekerja, berisik rasanya. Alhamdulillah, belum terlontar seperti itu. Jangan, jangan sampaiii. Dalam doaku, kutambahkan semoga Allah berikan aku sabar dan hatiku dilembutkan menghadapi anak-anak.
Hari ini, kay bertanya yang membuatku benar-benar harus bisa menjawabnya dengan baik.
"Apa isinya bumi bun?"
"gunung, laut, udara, awan, pulau"
"terus kenapa bumi bulat padahal kan kita lihatnya lurus-lurus aja"
"bagus sekali nak pertanyaan kakak, nanti kita cari tahu bareng-bareng ya"
Asliiii bun nggak bisa mikir sangking senengnya dan nggak tahu jawabannya apa hahaha. Kenapa ya? Hayooo ada yang tahu? Hihihi
Waktu itu kami jalan-jalan di sebuah mall, Kay melihat sepatu roda terus minta sebagai kado pas dia ulang tahun. Awalnya sayang takut kebeli malah nggak dimainin. Nah ternyata bener awal-awal punya cuma dicoba beberapa kali. Emaknya sedikit nyesel membelikan huhuhu. Tapi akhirnya Kay jadi sering mainin dirumah daaaan dia bisa main dengan cara yang bener. Ihh kok bisa padahal nggak ada yang ngajarin. Yeiiii nggak jadi nyesel deh.
Pas ngemol lagi, nganterin Bun kopdar, anak-anak jalan sama Didi muter-muter mall. Nah saat itu pertama kali Kay lihat permainan ice skating. Pulangnya cerita itu terus dan minta ingin belajar juga. Glek!
Setelah ngobrol dengan Didi, kay kami kasih kesempatan nyoba dulu kalau suka boleh deh langsung lanjut. Kemarin, Kay untuk pertama kalinya memakai sepatu ice skating. Duh mukanya seneng banget waktu kami nunggu coachnya dateng.
Dan emang nyenengin banget melihat anak-anak kecil meluncur kesana kesini. Tunggu cerita selanjutnyaaa ya.