Minggu, 27 Mei 2012

Bun Vs GTM Kay

Gerakan Tutup Mulut (GTM) a.k.a mogok makan, sudah menjadi musuhnya ibu-ibu yang punya anak batita. Saya sih sudah kenyaaaang musuhan sama GTM ini. Sejak Kay mulai mpasi usia 6bulan hingga menginjak usia 18 bulan. Seetttiiiiaaap hari GTM. Betapa stresnya saya kala itu. Bagaimana tidak, karena GTM yang berkepanjangan berat badan Kay terlampau tertinggal dengan seusianya. Badannya yang mungil tak jarang mengundang tanya "kok kurus sih","duh enteng banget nih kalo digendong",bahkan ada yang bilang ASI saya kurang, orang tua saya ikutan khawatir jadi tiap menelepon yang ditanya sesudah berucap salam adalah "berat badannya sudah naik belom" atau "gimana makannya sudah banyak".Aaaaarrrghhh...

Ituuuuu duluuu...
Sekarang saya mencoba berdamai dengan diri saya untuk tidak terlalu pusing. "kok kay kurus ya" iyaalaah kayak Bunnya. "Duh enteng banget nih digendongnya" enak tho kalau pergi- pergi ga kerepotan gendong. "ASInya kurang tuh" emang situ pernah nyobain. " berat badannya sudah naik" naik insyaallah bulan depan. hahaha
Masa masa kelam dan stres tingkat dewa sudah bisa dihadapi dengan sedikit mengontrol emosi. Kuncinya satu GA STRES. Stres itu seperti lingkaran setan : Stres - memaksa Kay makan - Kay tambah ga mau makan - stres menjadi akut - ah lanjutin sendiri ajaaaaa yaa... hehe
Memaksa makan bukan solusi yang baik.Maafkan yaaaa nak, Bun sering melakukan ini padamu waktu itu. Dulu saya seperti dikejar target, gimana caranya bulan depan harus naik 200 gr ajaaaa..dan hasilnya nihil isssshhhh

"Damailah dengan hatimu", terlihat gampang, praktiknya butuh setahun lebih untuk saya (minta maaf yang banyak sama Kay harus sabar sama Bunnya selama itu...hiks) . inilah yang biasa saya lakukan bila Kay mulai kambuh GTMnya:
1. Sabar. Tarik napas panjang. Jangan emosi didepan anak entah sedih,marah,tegang,buanglaaah jauh- jauh yang negatif atau luapkan ditempat lain. Tersenyumlah kembali didepannya.

2. Turuti maunya. Gak mau makan?ya sudah tawari lagi lain waktu. Biar anak belajar rasa lapar dan akhirnya ia akan minta makan juga.

3. Ajari mereka memilih yang ia mau. ketika Kay ga mau menyentuh makanannya saya tawari makanan yang ada di kulkas berupa buah, biskuit,susu,atau roti. Ia akan menunjuk yang ia suka. Biasanya habis dilahapnya.

4. Ajak makan sama-sama, ga melulu harus di meja makan ( buat saya bersyukur sekali anak mau makan,jadi buat ngajarin disiplin makan bukan yang utama hahaha...jangan ditiru)

5. Ketika bermain selipi pesan pesan singkat "saya pesan bayam,ayam goreng ya bu" dan berakting makan seakan itu makanan terenak yang pernah dimakan " sayurnya yang banyak biar pupnya lancar yaa ". Semoga akan berdampak positif.

Jika semua sudah dilakukan dan tidak ada satupun yang berhasil kembalilah ke nomor 1 hehehe. Intinya sih yang saya ambil dari pengalaman saya selama ini, makan adalah proses anak belajar mengenal tekstur makanan, mengasah otot mulut,mengasah motoriknya juga dan lain lain. Gak mau makan pun adalah proses ia belajar rasa lapar dan lapar adalah makan. Oleh karena itu proses makan harus menyenangkan bukan momen drama penuh emosi. Jika anak mengingat makan itu mukanya Bun tegang, abis itu pasti ngomel, nah lo bisa bisa GTM ga berkesudahan *ketok ketok meja*

Sekarang nafsu makan Kay semakin membaik mungkin karena giginya semua sudah tumbuh, sudah disapih, dan terpenting Bunnya ga galau dan emosi lagi hahaha...GTM sih masih cuman ga segitu gitunya kayak dulu. Ini aja sudah dua minggu ga mau makan nasi, hanya mau buah roti dan susu karena gigi gerahamnya yang kelima seperti mau tumbuh. Tetep senyum dooong. Semangat yaaa ibu- ibu yang sedang menghadapi GTM. Jika masa itu lewat semua menjadi indaaaaah banget loo tiap liat anak makan hahaha beneraan deh. Buat yang akan menghadapi masa masa GTM siapkan mental anda hihihi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar