Ide ini dari baca-baca ditwitter "Mulailah mengenalkan berkebun pada anak dengan tanaman yang mudah dan cepat tumbuh seperti kacang hijau". Wohoo idenya keren banget. Jadi inget tugas pelajaran Biologi waktu jaman SMP dulu, saya disuruh menanam kacang ijo didalam gelas air mineral. Gampang dan bisa diamati tiap hari. Akhirnya saya ajak Kay untu belajar menanam tujuan simpel mengenalkan biji berubah jadi akar terus ada daunnya.
Semua step bisa Kay yang lakukan mulai mengambil gelas, memasukkan kapas dan memberi air, memasukkan biji kacang hijau lalu menyimpannya. See?itu mudah banget dilakukan oleh anak 3 tahun. Dan dia bangga sekali bisa melakukannya sendiri
Lalu saya bercerita bahwa nanti akan tumbuh akar dan beberapa hari kemudia akan tumbuh daun. Tapi ya namanya anak 3 tahun belum tahu tentang waktu dan mereka adalah makhluk kecil yamg tidak sabar hahaha, selang 10 menit dia bertanya "Sudah tumbuh belum daunnya" dan diulangi 10 menit kemudian. Keesokan harinya tumbuh tunas dari biji. Dan saya langsung mengabari Kay. Melihat tanamannya tumbuh ia langsung bilang "Wow keren ya Bun!" hahaha..
Hari ketiga, daun mulai muncul dan saya bercerita bahwa tanamannya akan bertambah tinggi dan tinggi itulah yang namanya tumbuh. Wihiiiii seerrru deh..
Rabu, 17 Juli 2013
Senin, 15 Juli 2013
Me and My Money Story Blog Competition LiveOlive: Jadi Manajer Keuangan Kesayangan Keluarga
Sukses menjabat manajer keuangan keluarga setelah menikah tetapi hasil kerjanya tidak sesukses yang dibayangkan. Kerjaan menghabiskan duit ternyata ga gampang, yang ada abis semua duitnya hahaha. Hampir empat tahun lalu, sewaktu jadi pengantin baru, jatah untuk pengeluaran bulanan bisa ludes dalam sekejap padahal tanggal gajian bulan depan masih bisa dua minggu lagi bahkan pernah masih tiga minggu lagi.Terjadi selama berbulan-bulan pertama. Alhasil yang ada nombok dong..nombok dong alias korupsi jatah duit tabungan. Setelah melihat rekening tabungan kok ya ga nambah-nambah yang ada menyusut terus. Eh kejadian juga ga sih sama keluarga-keluarga baru lainnya?
Mulai deh sadar ada yang nggak beres dengan cara kami atur cash flow keuangan kami. Perubahan pun mulai dilakukan. Awalnya mencoba cara mencatat setiap pengeluaran tiap bulan secara detail. Detail banget. Sangking detailnya tiap beli apa gitu bon dikumpulin, dicatet dengan rapi dan rajin. Dan kejadian itu hanya pada beberapa hari dapet gaji. Selang beberapa hari ya lupa nyatet, bon ilang lahh..yang paling utama lama-lama males nyatet hahaha. Kacau deh pokoknya, dan ini berlangsung berbulan-bulan. Hasilnya tetep sama tabungan terkuras karena korupsi pribadi. Hadeeee....
Melek finacial planning terbantu karena sosial media, artikel2 financial planning yang mudah dimengerti oleh orang awam seperti saya, semakin terbantu dengan web khusus wanita http://www.liveolive.com/ untuk membantu kehidupan finasial sehari-hari, juga bisa ”Like” Facebook Fan page https://www.facebook.com/MyLiveOlive, “Follow” twitter : https://twitter.com/MyLiveOlive | “Follow” Google+ Page :https://plus.google.com/109724956281090737591/posts | dan “Subscribe” ke channel YouTube :http://www.youtube.com/user/MyLiveOlive. Dari situ dapet tips-tips oke, adanya kalkulator perhitungan dan yang terpenting saya punya tujuan dan setiap perencanaan keuangan keluarga saya akhirnya.
Perubahan besar-besaran dilakukan saya dan suami setelah mereview pengeluaran kami. Kami mendata setiap pos pada pengeluaran kami. Sebetulnya kami lakukan sebelum tapi ini berbeda, kali ini lebih detail. Misalnya untuk pengeluaran rumah tangga, belanja untuk makan sehari-hari sekian, belanja bulanan, uang arisan brp,iuran komplek,bensin dll. Bahkan hal-hal kecil seperti kado ulang tahun,lahiran atau nikahan dapet jatah juga. Karena hal kecil-kecil itu justru yang tidak terduga dan terhitung, nggak kerasa jatah belanja udah abis aja. Dengan pengaturan seperti itu mulai deh kerasa hasilnya tabungan nggak lagi susut semua jelas uang lari kemana.
Berikutnya kami review lagi kami boros dimana. Jeeeeng jeeeng ternyata jalan-jalan ke mall dan makan di luar biangnya. Prinsip kami menabung dan investasi jalan tapi bukan berarti hemat dan irit. Kalo bisa kehidupan kami nggak berubah tapi terencana hahaha. Akhirnya bikin pos ngemall dan makan di luar. Ngemall teteeeep tapi begitu jatah abis tiap wiken bikin agenda wiken tanpa ke mall hehehe. Oh iya begitu naik gaji kami bikin pos baru apa yang kira-kira kami butuhkan atau menaikkan jatah pos pos tertentu.
Begitu saya hamil anak pertama, saya membuat pos pengeluaran khusus buat dia. Pengeluaran seperti baju,sepatu dan kebutuhan lainnya sehingga tidak mengganggu pos lain. Kan ya tidak setiap bulan terhabiskan lama2 terkumpul lumayan juga lo.Sekarang anak saya yang pertama sudah 3 tahun, kalau butuh apa-apa saya nggak pusing duit belanja jadi korbannya hehehe. Oia satu lagi pos dana pendidikan untuk dia. Perencanaan dari awal sangat membantu banget pas anakku masuk Play Group uang muka terbayarkan tanpa kalang kabut. Lumayaaan cyinnn dana pendidikan anak sekarang, mihiiil. Begitu juga pas punya anak kedua, ia punya pos pengeluaran dan pos pendidikan sendiri. Besarnya nggak seberapa tapi karena konsisten hasilnya terasa juga. Dompet enteng nggak ngos-ngosan.
Setelah empat tahun menikah jelas terasa bedanya. Dulu tabungan ludes karena pengen tetep bisa hidup enak tapi juga nggak pengen hemat-hemat amat. Kalau Sekarang?Saya punya pos dana pensiun, dana darurat, cicilan semua terbayarkan setiap bulan, dana pendidikan anak, setiap bulan masih bisa ngemall, masih bisa nyobain tempat makan enak, daaaaan saya punya pos dana jalan-jalan (ituuh penting buat kami). Tahun kemaren kami menghabiskan dana jalan-jalan kami ke Jogja dengan suka cita tanpa deg-degan hihihi.
Ini cerita keuangan saya? Kalau kamu?Let's Share.
Senin, 01 Juli 2013
Curhatan Patah Hatinya Seorang Ibu
Kay muntah dan demam kemarin, masih bikin was was saya. Demamnya sampai 39°C, Kay gemetar dan mengigau setiap tidur. Badannya lemas dan belum mau makan meskipun sudah nggak muntah lagi. Ini baru pertama kali ia seperti ini. Akhirnya menyerah pada paracetamol berharap panasnya turun dan ceria lagi. Besoknya panasnya mulai turun meskipun masih anget2 dikit. Tapi masih belum ceria, matanya sayu ga ada gairah. Ohhhh aku kangen anakku yang ceria, manaaa dia. Kata orang gara-gara punya adik. Hmm saya sih nggak percaya. Karena ia tidak menunjukkan perubahan apapun, cari perhatian, cemburu atau nggak suka. Justru ia pengen di deket Ale terus. Tapi saya larang karena takut tertular. Parnooo banget deh pokoknya lihat Kay sakit kali ini.
Selang beberapa hari, Didi cerita Kay ngigau nyariin Saya setiap malam. "Kalo abis nyusuin balik ke kamar lagi Bun, kasian Kay nyariin terus". Yaaah Didi, Bun juga pengennya gitu, tapi Ale lagi kuat banget nyusunya nggak mau lepas. Jam tidurnya belum teratur jadi belum tahu sela-selanya. Tapi mendadak saya nyesek sendiri. Apa saya yah yang berubah di mata Kay. Pas dia sakit nggak bisa nemenin tidurnya, nggak bisa peluk-peluk pas dia butuh.
Pas Kay uda masa penyembuhan, apa yang dia butuh apa-apa Didi.Malam pun nggak mau lagi tidur dengan saya.Tengah malem waktu dia uda pules banget tidurnya, diam-diam saya peluk sangking kangennya pelukan sama Kay. Yang biasanya nggak bisa tidur tanpa pelukan saya sekarang mendadak menolak dekat-dekat saya. "Aku nggak mau sama Bun, Aku bisa tidur sendiri". Berkali kali menolak seperti itu. Patah hati. Malam itu langsung sesenggukan sampai pagi. Mata lebam. Hati hancur.
Pelan-Pelan saya coba dekati lagi. Saya ajak becanda sampai ketawa. Ya ampuuun serasa uda lamaaaa banget nggak denger ketawanya. Pas lihat Kay ketawa berasa ada pelangi yang indah banget >.<. Saya bacain buku cerita setiap mau tidur seperti biasa yang kami lakukan. Rutinitas setiap hari yang biasa kami lakukan saya hidupkan lagi. Ajak Kay belanja setiap pagi, sore jalan-jalan, menggambar dan lain-lain. Ditambah rutinitas baru becanda dengan Ale. Serrruuu. Dan semua mulai kembali seperti semula. Rasa percaya Kay mulai muncul lagi. Ini berharga banget. Sedih saya digituin sama anak yang selama ini bergantung pada saya. Dari mana tau uda balik semua lagi? Dalam tidurnya tiba-tiba Kay menarik tangan saya terus dia genggam.Ya Allah... jangan biarkan genggaman ini lepas sampai kapan pun.
Selang beberapa hari, Didi cerita Kay ngigau nyariin Saya setiap malam. "Kalo abis nyusuin balik ke kamar lagi Bun, kasian Kay nyariin terus". Yaaah Didi, Bun juga pengennya gitu, tapi Ale lagi kuat banget nyusunya nggak mau lepas. Jam tidurnya belum teratur jadi belum tahu sela-selanya. Tapi mendadak saya nyesek sendiri. Apa saya yah yang berubah di mata Kay. Pas dia sakit nggak bisa nemenin tidurnya, nggak bisa peluk-peluk pas dia butuh.
Pas Kay uda masa penyembuhan, apa yang dia butuh apa-apa Didi.Malam pun nggak mau lagi tidur dengan saya.Tengah malem waktu dia uda pules banget tidurnya, diam-diam saya peluk sangking kangennya pelukan sama Kay. Yang biasanya nggak bisa tidur tanpa pelukan saya sekarang mendadak menolak dekat-dekat saya. "Aku nggak mau sama Bun, Aku bisa tidur sendiri". Berkali kali menolak seperti itu. Patah hati. Malam itu langsung sesenggukan sampai pagi. Mata lebam. Hati hancur.
Pelan-Pelan saya coba dekati lagi. Saya ajak becanda sampai ketawa. Ya ampuuun serasa uda lamaaaa banget nggak denger ketawanya. Pas lihat Kay ketawa berasa ada pelangi yang indah banget >.<. Saya bacain buku cerita setiap mau tidur seperti biasa yang kami lakukan. Rutinitas setiap hari yang biasa kami lakukan saya hidupkan lagi. Ajak Kay belanja setiap pagi, sore jalan-jalan, menggambar dan lain-lain. Ditambah rutinitas baru becanda dengan Ale. Serrruuu. Dan semua mulai kembali seperti semula. Rasa percaya Kay mulai muncul lagi. Ini berharga banget. Sedih saya digituin sama anak yang selama ini bergantung pada saya. Dari mana tau uda balik semua lagi? Dalam tidurnya tiba-tiba Kay menarik tangan saya terus dia genggam.Ya Allah... jangan biarkan genggaman ini lepas sampai kapan pun.
Langganan:
Postingan (Atom)