Masa Mpasi masa horor buat aku. Deg-degan pun meliputi hari-hari menjelang enam bulan. Gimana kalo Ale juga sama GTMnya kayak Kakaknya. Ternyata eh ternyata hari suapan pertama pun tiba juga. Akumajukan satu hari demi Didinya melihat masa-masa emas anaknya mulai makan. Daaaaan apa yg terjadi sodara...sodaraaaa......mulutnya mingkem disuapan pertamanya. Ho oke boy...its ok. Kita coba besok, besok, besok dan besok sampai akhirnya kamu lahap makan seperti singa kelaparan hehehe.
Ini sudah minggu kedua Ale makan. Ketika minggu pertama memang agak kacau karena di rumah mama ga ada high chair, jadi Ale harus digendong2. Menu yang sudah dicoba adalah puree pisang, jeruk, kentang, pir dan pagi ini mencoba brokoli.
Dua minggu mpasi lumayan kena sembur, lepeh-lepeh, betenya, harus jadi badut. So far seru sih harus gesit liat peluang mulut mangap. Stok sabar harrrruuus banyak. Besok makan yang banyak ya boy.
Jumat, 27 Desember 2013
MPASI Ale
Pantai Mutun dan Pulau Tangkil Bandar Lampung
Selama ini sering pulang ke Lampung tapi ga pernah wisata pantai. Anak-anak, terutama si Kakak, kurang dikenalkan dengan pantai. Pengennya sih mengenalkan segala tentang alam ke anak-anak. Biar balance hidupnya hihihi. Kebetulan pas kami pulang sedang musim hujan. Duh sempat khawatir juga akan gagal rencana wisata pantai. Aku ingin menyenangkan orang tua bisa jalan-jalan dengan cucu. Eh subhanallah Allah meridhoi, langit cerah meski sempat gerimis pas pagi hari.
Sebenarnya Lampung banyak wisata pantai yang bagus dan masih belum banyak di jamah. Tapi pilihan jatuh ke Pantai Mutun karena lokasi ga terlalu jauh dari rumah mama sekitar 1 jam dan kids friendly tempatnya.
Pagi-pagi, Mama uda siap-siap rantangan makan siang untuk bekal ke pantai. Lumayan makan rumah lebih terjamin hehehe. Kami menyewa mobil karena tidak ada kendaraan yang bisa angkut selutuh keluarga.
Berangkat pukul 09.30 ternyata sampai di sana mah agak sepi. Kay langsung main pasir dan mencari kerang-kerang kecil. Aku lebih suka duduk di pinggir pantai dari pada main air. Pemandangannya baguuuus banget.
Nanti, kalau anak-anak sudah besar masuk daftar yg harus didatangi adalah pantai-pantai indah di Bandar Lampung.
Minggu, 15 Desember 2013
Edisi Mudik
Mama Ayah sehat selalu ya. Doakan rejeki kami berlimpah bisa sering-sering kita berjumpa.
Jawaban Curhat Nih Yeee...
Sejak anak kedua lahir, usianya 5 bulan, saya tawarkan kepada anak sulungku untuk tidur terpisah dengan kami. Ia setuju, tapiiii dengan syarat adek menemaninya. Hmm Oke. Beberapa hari pun berlalu tidak terlalu berat dan nggak dramatik. Yihaaaa. Seneng!!Kenapa coba?Kasur awalnya diisi berempat dan tiap pagi selalu sakit pinggan karena posisi tidur yang nggak berubah dari semalam, sekarang hanya diisi berdua. Aku sekarang tahu merdeka itu rasanya seperti apa hihihi.
Otomatis waktu berdua suami lebih banyak Setiap malam sebelum tidur, topik-topik yang ringan bahkan bahasan yang berat terasa seru. Suami berbagi cerita tentang pekerjaan, macet, teman-teman kantor atau hanya sekedar banyolan-banyolan tidak penting. Aku bisa bercerita tentang anak-anak, keseharian kami, usaha kecilku atau sekedar gosip tetangga (wehehehe). Hal ini dulu terasa berharga banget. Ternyata sekarang Aku tahu kenapa dulu suami jarang berbagi tentang kerjaan karena merasa saya takut ikutan pusing, yang seharian udah pusing sendiri sama urusan rumah dan anak. Padahal sebenernya Aku sendiri suka ketika suami bercerita meskipun nggak bisa kasih solusi. Tak jarang kami hanya main game berdua saling berusaha mengalahkan score satu sama lain.
Dipostingan sebelumnya, sekarang Aku tahu tidak perlu pergi nonton atau dinner berdua, di rumah pun Aku mendapatkannya. Moment paling favorit adalah beberapa hari yang lalu. Suami membuatkan Mie goreng instant (paling enak bikinan dia selama makan mie goreng instan :p). Kami makan di tempat tidur (ini makanya anak-anak gak usah ikut, bapak ibunya memberi contoh tidak baik >.<) dan berdiskusi tentang sekolah anak, visi misi mendidik anak, becanda dan maaaaiiiiinnn game tentunya. POKOPANG wkwkwkwkwk...
Rabu, 04 Desember 2013
Galau Pagi-Pagi
Pagi itu saya dalam sebuah percakapan sesama ibu-ibu pengantar anak sekolah. Biasanya bahasan kami ya tidak jauh-jauh tentang anak, makanan dan gelar dagangan tentunya. Saat itu topik pembicaraan kami membuat saya merinding, takut dan rasanya ingin memeluk segera anak-anak. Takut membayangkan dunia seperti apa yang akan mereka hadapi kelak. Jadi ceritanya tentanga anak seseorang sebut saja X, yang masih duduk di sekolah dasar. Di sekolahnya ada abang-abang penjual mainan yang ternyata menawarkan pula tontonan-tontonan dewasa pada anak-anak sekolah tersebut seharga Rp 2000 termasuk si X. Harga tersebut adalah yang sangat bisa dijangkau anak-anak. Pada akhirnya X ini kecanduan dan perilakunya bukan lagi seperti "anak-anak".
Itu hanya segelintir cerita "horor" untuk para orang tua. Dari telivisi, koran atau media sosial banyak kejadian serupa yang berbeda setiap hari. Yuk para orang tua dampingi anak-anak kita. Bekali dengan iman dan takwa. Orang tua tak bisa 24 jam dan selamanya mendampingi dan melindungi.Berikan doa yang setiap hari semoga Allah melindungi anak-anak kita. Amin.
Senin, 14 Oktober 2013
Ale: 4 and 5 Months
Sabtu, 21 September 2013
My 3mos Sonshine
Selasa, 17 September 2013
Taman Kota BSD
Enak banget tempatnya, teduh dan adem gitu karena pepohonan yang banyak juga tinggi-tinggi.Didi jogging, Kay main sepeda sama uwak dan saya foto-foto hihihi.
Jumat, 23 Agustus 2013
Senin, 12 Agustus 2013
Mimpi Buruk Bernama Kolik
Sewaktu hamil saya pernah mengikuti Kelas ASI yang diadakan AIMI. Beberapa yang saya ingat adalah tentang memahami tangisan bayi. Karena mereka hanya bisa menangis untuk menyampaikan keinginan mereka tentunya sebagai ibu harus belajar memahami. Apa terasa panas, terlalu dingin, digigit nyamukkah, haus atau yang lain. Nah pernahkah ibu-ibu yang baru lahiran, lagi seneng-seneng nimbang bayi kemudian dihantui oleh tangisan yang tiada henti tanpa mengerti apa maunya. Itu yang saya alami ketika Ale usia satu bulan. Biasanya terbangun malam memang, namun ini beda ia menangis terus. Style gendongan andalan pun nggak mempan juga. Seminggu pertama masih santai dan tenang-tenang aja. Stelah itu mulai was-was dan panik karena belum pernah mengalami karena Kay adalah bayi anteng. Kami gantian gendong Ale supaya masing2 nggak kehilangan jatah tidur. Errrr tapi nggak berlaku juga buat saya, maunya pas siang Ale tidur bisa ikut tidur juga. Tapi si Kakak sudah protes duluan "Bun inikan mataharinya uda muncul..kok tidur melulu sihh". Arrrrgggggg...alhasil pernah 2 hari saya ga tidur.
Bayi memang menyampaikan maunya dengan menangis. Tetapi bila menangis berlebihan pasti ada sesuatu. Saat itu Ale tidak demam atau menderita sakit lainnya ( telinga,radang dll). Ada teman yang bilang mungkin kena kolik. Hooo iya!akhirnya googling tentang kolik dan ciri-cirinya mirip seperti yang dialami Ale. Menangis terus menerus, susah dihentikan, muka memerah, mimik muka aneh seperti menahan sakit, kakiterangkat ke arah perut. Penyebab kolik pun masih misteri dan berangsur hilang sendiri pada usia 4 bulanan. Hiksss dalam bayangan bakal ga tidur 4 bulan...tidaaaaakkk. Bener-bener mimpi buruuuk kalo itu maah....
beberapa hal tentang kolik dari hasil konsultasi dengan teman,abang dan hasil googling :
1. ini berhasil menenagkan Ale ketika kolik :Digendong tegak lurus sambil diayun ringan. Biasanya digendong oleh Didinya lebih cepat tenang.
2. Disendawakan ketika selesai menyusu. Kemungkinan karena pelekatan yang salah, udara masuk bikin perutnya jadi nggak enak (ini kata abang saya).
3. melakukan pemijatan pada bagian perut bayi.
4. Ibu diet dairy produk seperti susu, keju, yogurt karena bisa jadi bayi alergi protein susu yang dikonsumsi ibu.
Dukungan suami ketika menghadapi kolik sangat membantu loh mengurangi stres. Yang pasti ampuh menangani kolik adalah sabar dan tetap tenang. Ishh kayak gampang bgt gitu yaaa...tapi setelah dua minggu berlalu Ale kembali tenang. Mimpi buruk berakhir dan semoga nggak muncul kembali.
Rabu, 17 Juli 2013
Belajar Berkebun
Semua step bisa Kay yang lakukan mulai mengambil gelas, memasukkan kapas dan memberi air, memasukkan biji kacang hijau lalu menyimpannya. See?itu mudah banget dilakukan oleh anak 3 tahun. Dan dia bangga sekali bisa melakukannya sendiri
Lalu saya bercerita bahwa nanti akan tumbuh akar dan beberapa hari kemudia akan tumbuh daun. Tapi ya namanya anak 3 tahun belum tahu tentang waktu dan mereka adalah makhluk kecil yamg tidak sabar hahaha, selang 10 menit dia bertanya "Sudah tumbuh belum daunnya" dan diulangi 10 menit kemudian. Keesokan harinya tumbuh tunas dari biji. Dan saya langsung mengabari Kay. Melihat tanamannya tumbuh ia langsung bilang "Wow keren ya Bun!" hahaha..
Hari ketiga, daun mulai muncul dan saya bercerita bahwa tanamannya akan bertambah tinggi dan tinggi itulah yang namanya tumbuh. Wihiiiii seerrru deh..
Senin, 15 Juli 2013
Me and My Money Story Blog Competition LiveOlive: Jadi Manajer Keuangan Kesayangan Keluarga
Senin, 01 Juli 2013
Curhatan Patah Hatinya Seorang Ibu
Selang beberapa hari, Didi cerita Kay ngigau nyariin Saya setiap malam. "Kalo abis nyusuin balik ke kamar lagi Bun, kasian Kay nyariin terus". Yaaah Didi, Bun juga pengennya gitu, tapi Ale lagi kuat banget nyusunya nggak mau lepas. Jam tidurnya belum teratur jadi belum tahu sela-selanya. Tapi mendadak saya nyesek sendiri. Apa saya yah yang berubah di mata Kay. Pas dia sakit nggak bisa nemenin tidurnya, nggak bisa peluk-peluk pas dia butuh.
Pas Kay uda masa penyembuhan, apa yang dia butuh apa-apa Didi.Malam pun nggak mau lagi tidur dengan saya.Tengah malem waktu dia uda pules banget tidurnya, diam-diam saya peluk sangking kangennya pelukan sama Kay. Yang biasanya nggak bisa tidur tanpa pelukan saya sekarang mendadak menolak dekat-dekat saya. "Aku nggak mau sama Bun, Aku bisa tidur sendiri". Berkali kali menolak seperti itu. Patah hati. Malam itu langsung sesenggukan sampai pagi. Mata lebam. Hati hancur.
Pelan-Pelan saya coba dekati lagi. Saya ajak becanda sampai ketawa. Ya ampuuun serasa uda lamaaaa banget nggak denger ketawanya. Pas lihat Kay ketawa berasa ada pelangi yang indah banget >.<. Saya bacain buku cerita setiap mau tidur seperti biasa yang kami lakukan. Rutinitas setiap hari yang biasa kami lakukan saya hidupkan lagi. Ajak Kay belanja setiap pagi, sore jalan-jalan, menggambar dan lain-lain. Ditambah rutinitas baru becanda dengan Ale. Serrruuu. Dan semua mulai kembali seperti semula. Rasa percaya Kay mulai muncul lagi. Ini berharga banget. Sedih saya digituin sama anak yang selama ini bergantung pada saya. Dari mana tau uda balik semua lagi? Dalam tidurnya tiba-tiba Kay menarik tangan saya terus dia genggam.Ya Allah... jangan biarkan genggaman ini lepas sampai kapan pun.
Rabu, 26 Juni 2013
Kisah Kelahiran : Aleadna Ahmad Said Yudhistira
Berbeda dengan kelahiran anak saya yang pertama, Kay. Banyak intervensi medis yang baru saya tahu itu tidak perlu dilakukan. Seharusnya sudah tidak boleh dilakukan tapi masih dipraktekan oleh dokter. Perut saya ditekan oleh suster dimaksudkan agar bayi tidak naik lagi. padahal bahaya rahim bisa pecah dan bayi dalam rahim bisa kesakitan. Ketuban dipecahkan untuk mempercepat bukaan, hal ini tidak perlu bahkan ada bayi dilahirkan dengan ketuban utuh. Episiotomi tanpa persetujuan pasien. Periksa dalam ( Vaginal Toucher ) yang telalu sering. Ini yang membuat saya nggak nyaman dan sedikit agak takut bila harus di VT lagi. Dan hal-hal itulah yang saya nggak mau terulang lagi di kehamilan yang kedua. Saya ingin kelahiran yang nyaman, privat dan tanpa intervensi medis. Karena kurangnya pemberdayaan diri ketika saya hamil. Saya pikir semua wanita pasti bisa melahirkan secara normal, saat itu. Tuhan telah menciptakan jalan lahir pasti semua bisa.
Selang beberapa hari ternyata saya positif hamil. Pencaritahuan tentang Gentle Birth terus berlanjut sampai akhirnya bergabung di grup Gentle Birth Untuk Semua. Membaca kelahiran yang begitu indah dan menyenangkan makin bikin yakin dengan pilihan saya. Saya ingin melahirkan dirumah dimana bayi saya diterima pertama kali oleh orang-orang yang sentuhan, suaranya ia kenal selama dalam kandungan bukan oleh orang asing, tempat asing dan cara yang tidak nyaman.
Saya ingin melahirkan dirumah. Pe ernya banyak, pertama harus meyakinkan suami yang masih buta tentang Gentle Birth. Awalnya ia kurang setuju, sampai akhirnya kami bertemu dengan bidan Yessi di Klaten. Suami setuju saya melahirkan water birth. Home dan lotus birth belum dapat ijin.
"Melahirkan dan dilahirkan adalah sebuah pengalaman yang transformatif. Pada jam-jam bayi yang lahir, pada jam-jam seorang wanita menjadi seorang ibu, seorang pria menjadi seorang ayah, pasangan menjadi sebuah keluarga, orang tua menjadi kakek-nenek dan mungkin seseorang juga mendapatkan adik baru. mengapa tidak siapkan sebaik mungkin?" Begitu kata bidan Yessi. Dulu waktu menikah pasangan bersedia mempersiapkan jauh-jauh hari dengan budget fantastis dan menyita waktu dan tenaga. Sedangkan untuk kelahiran seorang anak yang hubungannya nggak akan pernah putus, kita sebagai orang tua malas memberdayakan diri. Itu yang bikin nyesek kata-kata dari bidan Yessie. Dari situ mulai baca-baca artikel tentang kehamilan,kelahiran, beli buku tentang hypnobirthing, latihan yoga, relaksasi dengan afirmasi positif hampir tiap hari sampai sering ketiduran.
Pe er selanjutnya mencari bidan dan dokter kandungan yang paham dan mendukung gentle birth. Seperti jodoh saya bertemu dengan Bidan Erie Marjoko dan Dokter Riyana Kadarsari. Karena lokasi Bidan Erie lumayan jauh dari rumah akhirnya suami mengijinkan home birth yeeeeiiii. Oia yang bikin terkesan pertama kali periksa dengan bidan Erie, beliau menyapa janin "Assalamualaikum sayang, Tante periksa dulu ya". Mungkin nggak akan pernah kita alami ketika periksa dengan dokter kandungan. :D
Hasil USG dengan dokter Riyana, saya memenuhi syarat lahiran water birth dan lotus birth. Alhamdulillah. Tinggal menunggu kapan Adek bayi mau menentukan tanggal lahirnya.
Tanggal 10 Juni
Kontraksi palsu mulai kerasa. Awalnya setiap 15 menit maju lagi menjadi 7 menit. Wah uda seneng banget karena inilah yang ditunggu-tunggu. Kami janjiannya supaya adek bayi pilih waktu weekend dan semoga memilih waktu yang nggak macet biar perjalanan bidan Erie ke rumah lancar tanpa halangan. Tapi kalau ia memilih hari lain kami sudah siap lahir batin. Suami sudah menyiapkan kamar anak-anak jadi kamar bersalin dan sudah memompa kolam. Besoknya kontraksi hilang sodara sodaraaa..hahaha. Induksi alami dengan makan nanas dan duren masih belum berhasil juga. Ya wes terserah sama adek bayi deh,mungkin dia mau nepatin janji lahir di weekend.
Tanggal 15 Juni
Terbangun jam 03.30 pagi, kontraksi muncul lagi. Hmm pas dihitung ternyata uda lima menitan. Langsung SMS bidan Erie. Jam 6 pagi ngajak jalan-jalan Didi dan Kay keliling komplek. Kontraksi makin kenceng, mencoba terus napas perut. Jam 7 pagi kerasa laper akhirnya ngajak Didi sarapan lontong sayur di pasar. Kontraksi uda tiga menitan. Kerasa banget pas ada polisi tidur, guncangan naik motor termasuk induksi alami juga. Sampai di rumah mandi,beberes,mandiin kay dan tiduraaan sambil nunggu bidan datang. Kontraksi makin kenceng kerasa namun dalam batas yang masih bisa saya tahan.
Jam setengah 11, Bidan Erie datang dengan satu orang asistennya. Bidan Erie menawarkan di VT awalnya saya nggak mau, pikir saya entar aja deh. Saya agak trauma dengan VT. Nggak nyaman bangetttt. Tapi akhirnya di VT juga. Ternyata masih bukaan satu sodara sodaraaaaa. Huuuhhhhaaaa...sabarrrr.
Bidan Erie mencoba membantu menipiskan serviks, soalnya saya belum ada flek dan sepertinya bukaannya akan lama. Makan dulu disuapin suami di sela-sela istrahat kontraksi agar cukup tenaga bila melahirkan nanti.
Jam 12 siang saya merasa ada yang meletus di bawah perut saya. "Mbak Erieeee ketubannya pecah". teriak saya yang lagi nidurin Kay (bersyukur sekali Kay nggak rewel dan anteng, malah tiap kontraksi dateng saya dielus-elus dicium, dan bilang ke adeknya untuk bantu Bun. Seperti ini mungkin saya ga bisa alami bila lahiran di RS). Eh ternyata bener bukaan semakin cepat,ketika di VT uda bukaan 7. Kontraksi semakin kenceng dan saya mencoba menikmati gelombang rahim itu dan merasakan si adek mendorong ke bawah mencari jalan lahirnya. Menurut pendapat umum, Proses kelahiran terlihat menyakitkan buat ibu padahal bayi pun merasa begitu. Selama sembilan bulan ia merasa aman dan nyaman di dalam rahim ibu dan ketika lahir ia pun harus berjuang melewati pintu lahir. Bila tubuh ibu tegang bayi pun merasa kesusahan dan kesakitan. Jadi saya mencoba rileks setiap gelombang rahim datang sambil membayangkan saya sebentar lagi ketemu dengan adek bayi dan kami akan bermesraan berempat. Itu terus yang saya bayangkan.
Pembukaan 8, kolam sudah siap dan saya boleh masuk kolam. Air hangat terasa maknyuuusss...mengurangi nyeri dan membuat saya nyaman dan rileks. Posisi awal jongkok menghadap kolam sambil pelukan dengan suami. Kontraksi datang bisa terlewati dengan tetap fokus napas.
Begitu pembukaan lengkap, mulai makin terasa dorongan adek begitu kuat. Wah bayiku hebat. Mengikuti alur tubuh, suara saya pun melenguh seperti sapi. Aneh, untungnya tetangga sebelah pada nggak ada di rumah hihihi. Terasa sekali kepala adek sudah crowning, Didi dan bidan jadi penyemangat. "Ayo Bun kepalanya uda keliatan". Dan hal yang paling menakjubkan dalam hidup saya adalah mengelus kepala bayiku yang akan segera keluar. Subhanallah. Rasanya lega sekali begitu kepalanya keluar. Sambil nunggu kontraksi datang lagi untuk melahirkan seluruh badannya, saya istirahat sambil disuapin Didi durian untuk mancing kontraksi datang. Masih bisa ketawa-ketawa sambil berucap subhanallah mengelus-mengelus kepala adek bayi. Bener-bener ajaib rasanya. Suami pun ikut mengelus kepalanya.
Badan adek seperti memutar. Kakinya seperti menendang di perut saya. Nggak lama tangan kecilnya keluar dan ia meluncur di kolam. Dibiarkan ia berenang-renang beberapa detik dan diangkat oleh Didinya dan diletakkan di dada saya. "Assalamualaikum Ale" bidan Erie dan saya menyambut Adek bayi, Ale, yang baru saja lahir dengan selamat.
Hanya beberapa saat di kolam akhirnya kami keluar untuk IMD dan melahirkan plasenta. Plasenta dilahirkan secara spontan dan pendarahan normal. Alhamdulillah ya Allah sungguh pengalaman luar biasa. Makin takjub dengan proses kelahiran begitu...ahhhhh susah diungkapin. Begitu indah yang pasti.
Terima kasih untuk Bidan Erie dan Mbak Rida yang sabaaar sekali.
Dan terima kasih untuk pendamping persalinanku Suami tercinta dan anakku, Didi dan Kay.
Aleadna Ahmad Said Yudhistira, 3500 gr, 51 cm. Home-water-lotus birth baby boy.
Selasa, 25 Juni 2013
Get Well Soon My Girl
Tiba-tiba saja subuh-subuh Kay muntah. Muntahnya seperti membasuh mukanya karena dia sedang tidur. Mulanya tenang, karena Kay kembali tidur setelah diganti bajunya. Pagi-pagi seperti biasa ia minta air putih, ga lama setelah itu muntah lagi.Begitu juga ketika masuk nasi, nggak lama muntah lagi. Duh kenapa ya, mulai panik Kay nggak pernah seperti ini. Ia termasuk amat jarang sakit. Masih kekeuh mengobservasi tanpa harus kedokter dengan menjaga cairannya jangansampe dehidrasi. Syukurlah Kay masih mau minum. Tapu muntah nggak berhenti setiap masuk sesuatu untuk diminum atau makan. Kay sudah lemes dan tiduran seharian. Huhuhu rumah jadi sepi nak nggak ada canda tawamu. Magrib akhirnya coba periksa ke dokter yang masih tetangga karena seharian Kay hanya masuk air putih dan mulai tambah lemes. Dokter tanya apa Kay termasuk gampang minum obat, hiyaaaa saya ga tau. Terakhir minum obat usia beberapa bulan itu pun minuminnya dengan pipet. Ternyata Kay mau juga minum obat. Sampai pagi ini Kay nggak muntah lagi tapi masih lemes dan nggak mau makan. Get well soon Kay, ayo sembuh ya nak kangen senyummu.
Gowes..Gowesss..Kring..Kring.. ( 3rd year Kay's Birthday Present)
Kamis, 20 Juni 2013
Pregnancy Diary : 38 weeks
wihiiii..tinggal 2 minggu lagi adek lahir (meskipun nulisnya pas kelar lahiran :p). Kontraksi palsu uda mulai kerasa, meskipun nggak terlalu sering. Masih bisa nyetir, masih sanggup terima orderan cake, masih bisa tiduuuuurrr. Tanggal 10 Juni, kontraksi mulai intens mulai dari 15 menit semakin maju menjadi 7 menit kadang 5 menit. Sudah deg deg serrr aja, tapi kita janjian mau lahiran weekend pas ada Didi di rumah. Tapi sudah diserahkan sepenuhnya, si adek mau lahir kapan. Eehh dibawa tidur kontrkasi hilang blaaaasss besok2nya ga muncul lagi...baiklah kunci dalam kehamilan adalah sabaaaaaaar.
Jumat, 14 Juni 2013
Main-main ke Godhong Ijo
Begitu sampe, di sambut lingkungannya yang adeeem. Ijo dimana-mana (yeeeiyeelah namanya juga godhong ijo). Begitu semua sudah kumpul, mbak-mbak pemandu anak-anak membagi kelompok dan acara pun dimulai. Pertama kelas reptil, anak-anak dikenalkan dengan binatang reptil mulai dari ular piton, biawak, iguana, kura-kura, kodok, landak dan lainnya. Dan lucunya semuanya berani untuk memegang,mengelus-elus binatang tersebut. Lucu banget ngliat tampang yang bengong melihat binatang yang mungkin hanya dilihat di buku atau tivi aja.
Lanjut lagi ke kelas menanam. Setiap anak dapat satu pot dan satu buah tanaman. Mereka dipandu cara menanam yang sederhana. Memasukkan tanah, masukkan tanaman, memberi pupuk dan disiram. Lumayan seru, mereka bisa main kotor-kotor tanpa ada yang ngomrl (emaknya :p).
Setelah cuci tangan lanjut lagi melihat-lihat ikan dan nyebur ke kolam menangkap ikan dengan jaring. Ada aja tingkah lucu anak-anak ya..ada yang berenang di kolam ikan, rebutan ikan, ketakutan dikejar ikan hihihi.
Dua jam berlalu nggak terasa. Seusai makan siang anak-anak mendapatkan souvenir tanaman yang mereka tanam dan ikan yg mereka tangkap. Pulang-pulang Kay punya banyak cerita seru yang ia critakan pada saya. Padahal Bunnya kan ikut juga hahaha...
Minggu, 09 Juni 2013
Weekend Tanpa Ngemall : Nemenin Bun arisan di Ciluqba
Harga tiket masuknya Rp 15.000, untuk anak diatas 10 bulan sudah masuk hitungan untuk membayar. Lokasinya ga terlalu luas sih, terus agak gersang karena pepohonan sekitarnya belum "jadi". Kantinnya pun masih minim yang di jual, hanya minuman dan roti. Mainannya juga masih sedikit. Sepertinya belum siap untuk buka. Semoga kalau kesana lagi fasilitasnya sudah lebih oke lagi. So far sih bisa jadi pilihan untuk mengisi weekend dengan keluarga.
Senin, 03 Juni 2013
Weekend Tanpa Ngemall : Berenang di Rumah
Curhat Nih Yeeee >.<
Kalau ada yang lagi pasang status "pacaran dulu ah sama suami",rasanya iriii deh. Kapan ya terakhir kali jalan berdua sama Didi. Sebelum Kay lahir mungkin sekitar 3 tahun yang lalu. Sejak punya "Buntut" pastilah kemana-mana Kay ikut. Mau dititipin juga ga ada yang bisa dititipin. Hihihi..jadi berbahagialah yang masih bisa berdua ngedate sama suami. Dan anak bisa aman dan kita tenang meninggalkannya di rumah.
Tapi bertiga pun sebenarnya nggak jadi soal. Hanya saja kangen masa-masa berdua. Kalau bertiga sering ada interupsinyaaa hahaha. Misalnya jalan di mall, lagi gandengan sama Didi,tiba-tiba "Aku juga mau gandengan" dan Kay menyelipkan tangannya diantara kami. Kalau pas Didi lagi peluk "Ah Didi sana aja..duduk sana aja loh" sambil peluk saya seakan daerah kekuasaannya diambil. Kalau lagi berdua duduk di sofa, tiba-tiba Kay yang dari jauh sedang asik main lari cepet-cepet dan nyempil diantara kami. Apalagi waktu tidur rebutan posisi tangan di mana yang boleh peluk saya. Setiap hari begitu. Hahaha lucu juga jadi rebutan (cieeee...tandanya idola keluarga dong :p).
Kapan ya bisa jalan berdua aja sama Didi sok gaya kayak anak abg pacaran gitu? Yah nanti tunggu anak-anak uda besar kali yah. Hiahahaha *usap mata yang ga ada air matanya*.
Jumat, 31 Mei 2013
Pregnancy Diary : 37 weeks
Oh iya..berat badan adek bayi waktu minggu kemarin check sudah 2.7 kg,huwoo pantesan sudah sesek banget. Pasti yg liat juga sesek, abis perutnya gede banget sampe ada yang nebak kembar. Hadeee....Lihat di hasil USG pipi si adek nyempluk banget. Hasilnya bagus, insyaallah apa yang kami cita-cita untuk persalinan kedua ini dapat terwujud. Amin ya Allah.
Udah kerasa kontraksi palsu dan kata mbak Erie kepalanya sudah masuk panggul. Mungkin perkiraan lebih cepet dari HPL karena sudah ada jalan lahir, beda dengan anak pertama yang harus cari-cari dulu.
Bagaimana entar setelah lahir? Bisa nggak anter sekolah, terima pesenan kue atau hal-hal yang menjadi rutinitas saya sehari-hari sebelumnya. Banyak yang pertanyaan serupa tiap ketemu dengan teman atau tetangga. Ah santai saja, saya nggak terlalu ambil pusing. Lihat saja nanti seperti apa situasinya. Repot?cari ART. Nggak bisa terima pesenan kue? Ya di pending dulu sampai bisa. Yah pokoknya nanti menyesuaikan sajalaaaahh..saya nggak mau orang lain bikin saya pusing tanpa ngasih solusi juga. Ya thoooo..
Yang saya takjub adalah perkembangan si calon kakak. Bagaimana dia belajar memahami ada seorang bayi diperut saya. Bagaimana dia berusaha berkomunikasi dengan calon adeknya yang tiap hari diajaknya cerita apa saja kegiatan yg dia lakukan. Kasih sayang yang ditunjukkan melalui pelukan dan cium pada perut buncit ini. Dan yang paling kaget lagi..ketika kontraksi palsu datang, saya meringis "menikmati", Kay peluk perut saya sambil usap-usap. Ya ampun nak, kamu bener-bener bikin Bun terharu. Semoga adekmu bisa jadi sahabat terbaikmu yaaa :').
Nggak sabar nunggu kontrol minggu depan. Nggak sabar nunggu gelombang rahim itu dateng. Nggak sabar mesra2an dengan adek bayi. Tapi Bun menyerahkan sepenuhnya kepadamu kapan kamu mau hadir di tengah-tengah kami nak....
Jumat, 10 Mei 2013
Pregnancy Diary : Heihoooo..34 weeks!!
Wow nggak terasa sudah 34 minggu. Hasil kontrol ke dokter kemaren BBJ sudah 2226 gr, plasenta bagus ketuban banyak, posisi kepala sudah di bawah dan tidak ada lilitan. Melihat hasil USG, si Adek bunderrrr ser kayak Kay. Awwww gemezz.
Nah berat badan Bunnya sudah melampui pas hamil Kay. Waduuhh!! Disuruh kurangi nasi (Nah ini sedikit kok nggak kayak hamil Kay makan nasi bisa 4x sehari dengan porsi jumbo), kurangi minum teh (Kalo ini saya jarang bangeeeet dok bener deh), kurangi manis-manis (ehmmm...ngaku deh kalo ini hahaha. Nyemilnya emang nggak berenti. Lah gimana coba, pas ngerjain orderan kue kan pasti dilebihin nah sapa dong yang ngabisin. Itung-itung upah capek. hahaha).
Setiap hamil punya cerita senidri-sendiri ya. Dulu hamil Kay, perut selalu mengundang orang komen "Ya ampun perutnya lucu banget imut". Hampir selalu sama deh komennya. Ya jadi deh anaknya lucunya nggak nahan juga hihihi (emak narsis). Nah kalo yang sekarang, tiap jalan kayaknya memancing orang untuk memandang aneh ke arah perut. Awalnya sih mikirnya aaah itu cuma daya tariknya ibu hamil aja. Tapi lama-lama penasaran juga, pas tanya Didi katanya "Iyalah Bun perutnya gedee banget". Hiyaaa masak sih?? Nah pas ketemu dengan temen yang lagi hamil juga dan sedang menunggu HPL...gileeeeee perutku dua kalinya. Padahal eike masih nunggu 2 bulan lageee..Wiiiiii ngakak sendiri liatnya. :D.
Huaa doakan sehat dan lancar yaa. Nggak sabar bermersaan dengan baby di perut secara langsung. :D
Senin, 29 April 2013
Arrrggghhhh, ULAT BULU!!!!
gambar dari sini |
Sabtu, 20 April 2013
Pregnancy Diary : 31 Weeks
Salah perhitungan selama ini, saya pikir sudah 29 minggu ternyata sudah 31 minggu. Hoalaaaah...kok ya bisa hihi. Alhamdulillah minggu ini posisi sungsang (pada usia 26-28 minggu), kepala baby sudah posisi di bawah. Seperti saran Bidan Erie, setiap hari kami (Kakak Kay, Didi, dan Bun) selalu semangatin baby untuk bisa posisi kepala di bawah untuk membantu Bun lahiran nanti. Dan si Adek pintar sekali ,hasil USG dengan Dokter Riyana di usia 31 minggu, posisi plasenta bagus, air ketuban banyak, tali pusar panjang dan tidak ada lilitan, berat sudah 1800 gram. Dan satu lagi geraknya hebooohhh dan aktif sekali.
Cerita Naik Angkot
Kamis, 21 Februari 2013
Today's Outfit : Korean Style
Senin, 18 Februari 2013
My Man and My Lil Girl
Ini foto Diidi pas Kay usia beberapa hari. Baru aja Kay pulang dari rumah bersalin. Abis mandi, langsung diliatin sama Didinya, "mirip sapa ya nak kamu cantik banget" (emaknyaaaa laaah) :p. |
Ini foto Diidi pas Kay usia beberapa hari. Baru aja Kay pulang dari rumah bersalin. Abis mandi, langsung diliatin sama Didinya, "mirip sapa ya nak kamu cantik banget" (emaknyaaaa laaah) :p. |
Huahahaha gayanya suamiku sama anak gadisku. Dimana hayooo ini???Di
bandara hihi. Mau aja mereka disurh gaya. Ini diambil dengan Hape diedit
dikit pake editor photo di hape. |
Ahh kalian bikin selalu aku jatuh cinta. Semoga terus dilimpahi kesehatan dan kebahagian. Foto ini diambil waktu liburan ke Jogja dengan hape dengan editan. |
Postingan ini untuk Ibu Fauzan, Mama Olive, Papanya Cintya-Agas
Minggu, 17 Februari 2013
Siap Punya Momongan Lagi?
Memang sih nambah anak dalam bayangan saya dulu pas beranak satu, antara siap nggak ya membagi kasih sayang dan perhatian dengan si sulung. Sedih, melloooow aja gitu bawaannya kalo mikirin. Aduh untuk pas hamil udah siap lahir batin dengan diri sendiri. Kebayang hamil-hamil perasaan sedih nggak karuan, kasian si adek bayi. Hayoooo yang mau "tekdung" lagi berdamai dulu dengan diri sendiri..wakakaka..
Dan pos bulanan konsul ke dokter terus berlanjut setelah Kay lahir berubah jadi pos kebutuhan bulanannya. Kebutuhan bulanan itu maksudnya untuk baju, sepatu, mainan, buku, dan segala keperluan sampingan Kay. Dengan pemikiran, entar kalo beli baju anak ga ambil jatah bulanan lainnya (lagi-lagi duit belanja :p). Ini bener-bener itung-itungan seorang ibu rumah tangga yang jadi manager keuangan amatiran. Tapi sukses saya rasakan manfaatnya lohh. Kan tiap bulan nggak melulu si anak beli baju,sepatu atau mainan, jadi pos tersebut kadang sisa, kadang ga tersentuh, kadang ya bablas habis. Tapi belanja jadi nggak bikin sakit hati kaaaan maaak...duit belanja???amaaaan makkk. Kalau liat jumlahnya sekarang lumayanlah buat keperluan Kay nggak pusing mikirinnya.
*eeeeh tapi nurut pemerintah aja deh kalo saya dua aja cukup*
*ngucapin doa yang banyak*
*abis lahiran pasang spiral :p*
Sabtu, 02 Februari 2013
Our Vacation : Yogya...Yogyess (Part 2)
Taman Pintar
Gedung Oval dan Kotak, gedung yang kedua kami kunjungi. Pertama kali disambut dengan akuarium besar dan Dinosaurus raksasa yang cukup membuat Kay takut hihihi. Setelah lanjut lagi ke ruangan berikutnya mulai bisa menikmati karena banyak yang bisa dilihatnya. Ada alat peraga sains dengan petugas yang siap membantu menjelaskan seperti munculnya bunyi, gerak, warna, listrik, planet, dan juga ada alat simulasi tsunami, simulasi gempa. Masih banyak alat peraga lainnya yang bisa dicoba oleh anak-anak. Di area terakhir lebih mengenalkan tentang budaya Indonesia dengan menampilkan rumah adat, jenis-jenis wayang, proses pembuatan macam-macam batik, permainan gamelan, dan lainnya. Pengunjung bisa ikutan nyobain lewat alat-alat peraga yang disediakan.
Setelah capek main kami makan kacang godog, Rp 5.000 dapat satu bungkus plastik isinya banyak banget. Padahal kalau beli di Depok cuma dapet nggak sampe setengahnya mungkin hahaha.
Liburan kali ini berkesan banget dan berasa ga capek karena kami menjadwalkan tidur siang supaya Kay juga bisa istirahat. Orang tuanya aja capek apalagi anaknya kan kalo nggak istirahat. Kay juga banyak belajar kosakata baru yang biasanya dikenalnya lewat nyanyian seperti becak dan delman. Ia juga mulai berani bertanya padaorang lain ketika saya nggak bisa menjawab, saya menyuruhnya bertanya pada orang yang berkepentingan menjawab.
Okeeeee saatnya mengisi pundi-pundi liburan lagi untuk liburan selanjutnya hihihi